Kepri Usulkan Pembukaan Akses Wisata di Tiga Negara
KLIKNUSAE.COM – Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau mengusulkan, pembatasan di tiga negara yakni Singapura, Johor dan Kepulauan Riau (Kepri) dibuka untuk akses gelembung wisata (Travel Bubble).
Kepala Dinas Pariwisata Kepri Buralimar mengatakan usulan tentang pembukaan akses travel bubble tersebut.
“Kami usulkan agar Sijori dihidupkan kembali, Singapura, Johor dan Riau Islands, terutama dalam kerja sama pariwisata. Apalagi ‘travel bubble’,” kata Buralimar, dikutip Kliknusae dari Antara, Jumat, 23 Juli 2021.
Dalam usaha realisasi usulan tersebut, pihaknya telah menggelar webinar beserta pelaku pariwisata di tiga negara tersebut beserta Visit Indonesia Tourism Officer (VITO) Singapura dan Malaysia.
Sebagai informasi, pemerintah Indonesia tengah merancang jalur khusus wisata dengan Singapura melalui travel bubble di Batam, Bintan dan Bali.
Buralimar mengatakan bahwa mestinya pemerintah juga melakukan perancangan pembukaan akses wisata dengan Johor di Malaysia, tidak hanya dengan Singapura.
Baca Juga: STIKES Budiluhur Cimahi Gelar Vaksinasi dan Antigen Gratis
“Karena wisman yang masuk lewat Johor banyak. Setiap hari (sebelum pandemi) ada wisman yang datang ke Kepri terutama ke Tanjungpinang dan Batam,” kata Buralimar.
Dirinya menyebutkan bahwa salah satu syarat untuk membuka akses travel bubble ialah penanganan Covid-19 melalui vaksinasi.
“‘Crossborder‘ dibuka kalau 70 persen warga sudah divaksin. CHSE dijalankan biar kepercayaan wisman tinggi,” kata dia.
Pihaknya optimis, pembukaan akses wisata di tiga negara tersebut akan mendatangkan banyak wisman ke tanah air. Ia mengatakan bahwa dari webinar yang dihadiri ratusan peserta merupakan sebuah bukti kerinduan terhadap pariwisata di Kepri.
Hal tersebut diamini oleh VITO Singapura Sulaiman Shehdek yang menyatakan bahwa jika travel bubble dijalankan maka akan banyak pelancong yang datang ke Kepri
Pegiat pariwisata Sumantri Endang menilai, kawasan yang paling siap untuk membuka akses wisata dengan travel bubble ialah Lagoi. Bahkan, kawasan wisata Lagoi telah mempersiapkan perencanaan kesehatan serta keamanan pariwisata.
“Yang 100 persen siap adalah Lagoi. Penduduk tidak bercampur dengan tempat wisata. Orang keluar masuk enggak boleh,” kata Sumantri.