Epidemiolog UGM Bayu Satria Sebut PPKM Darurat Tak Berhasil Turunkan Covid-19
KLIKNUSAE.com – Epidemiolog UGM Bayu Satria menyebutkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat belum mampu menurunkan jumlah kasus positif Covid-19.
Ahli pola penyebaran penyakit atau kejadian yang berhubungan dengan kesehatan (Epidemiologi) itu mengatakan kalau pun terjadi penurunan karena jumlah tes juga turun.,
“Belum terlihat penurunannya. Kalaupun turun diikuti jumlah tes yang turun juga,” kata Bayu seperti dikutip Kliknusae.com dari laman resmi UGM, Jumat 23 Juli 2021.
Menurut Bayu, pemerintah sendiri sudah mengakui jumlah sampel tes yang dilakukan turun. Sementara persentase jumlah kasus positif cenderung stabil.
“Kalau jumlah yang dites turun, otomatis jumlah kasus (Covid-19) juga turun. Bisa dilihat dari positivity rate yang cenderung stabil,” paparnya.
BACA JUGA: PPKM Darurat Diperpanjang Lagi, Presiden Minta Rakyat Gotong Royong
Kasus Covid-19 Tak Berhubungan dengan Vaksinasi
Tingginya kasus positif Covid-19 dalam dua bulan terakhir ini, jelas Epidemiolog UGM Bayu Satria, tidak berhubungan dengan efek dari gencarnya program vaksinasi. Tetapi lebih kepada masyarakat yang abai dengan protokol kesehatan.
“Bukan karena vaksinnya, karena vaksin aman dan tidak akan menyebabkan sakit Covid-19. Yang mungkin terjadi adalah pelaksanaannya yang tidak terkendali dan menyebabkan 5M tidak bisa dijaga,”katanya.
Jumlah kasus yang meningkat menurutnya kemungkinan sudah terjadi sejak lama, namun tidak terpantau karena jumlah testing yang masih minim.
“Kita tidak pernah bisa cukup testingnya sehingga data yang ada itu tidak mencerminkan yang sebenarnya sehingga mungkin sekali di Juni sudah tinggi kasusnya. Artinya, masih banyak yang undetected,” tandasnya.
Bahkan, diduga sejak Mei banyak kasus yang tidak terdeteksi sudah menyebar di masyarakat sehingga memicu kenaikan yang sangat tinggi di Juli,”ungkapnya.
BACA JUGA: Apindo Kota Bandung Terpukul PPKM Darurat, Mal Lakukan PHK Besar-besaran
Program Vaksinasi Dorong Herd Immunity
Ia menyarankan agar pemerintah gencar melakukan program vaksinasi agar herd immunity segera tercapai.
Tetapi, apabila laju vaksinasi harian masih rendah maka target bulan September untuk herd immunity di Jawa Bali akan sulit.
“Laju vaksinasi harian kita masih sangat rendah. Kecuali kita bisa 2 juta sehari,”katanya.
Soal banyaknya kasus kematian pasien Covid-19 yang meninggal di rumah sakit dan isoman di rumah, Bayu mengatakan pemerintah perlu memperbanyak lagi lokasi dan tempat isolasi mandiri terpusat.
Dengan car aini, bisa terpantau dengan baik dan bisa diskrining lebih awal bagi mereka yang mengarah ke gejala yang lebih berat.
“Pasien dengan gejala berat bisa terpantau dengan baik,” tutupnya.
Pemerintah sendiri saat ini sedang gencar-gencarnya melalukan percepatannya vaksinasi untuk menekan laju kenaikan kasus Cobvid-19.
***