DPRD Dukung Aksi PHRI Garut Kibarkan Bendera Putih ‘Menangis’
GARUT, KLIKNUSAE.com – Dukungan terhadap aksi pengibaran bendera putih ‘menangis’ oleh PHRI Garut mulai mengalir.
Kali ini, datang dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat. Aksi itu dianggap wajar karena industri hotel memang sudah diujung tanduk.
Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Ade Kaca patut mendapat apresiasi karena telah menyuarakan kesengsaraan pengelola hotel dan restoran.
“Bayangkan, kalau PPKM darurat diperpanjang, saya yakin semakin terpuruk usaha mereka,” kata Ade sebagaimana dikutip Kliknusae.com dari Sakata.id, Senin 19 Juli 2021.
Ditegaskan Ade, kondisi keterpurukan PHRI tidak hanya di Garut saja, tetapi di Jawa dan Bali semua merasakan hal yang sama.
BACA JUGA: Garut Menangis, Puluhan Hotel Kibarkan Bendera Putih, Ada Apa ini
“Pengusaha Hotel dan Restoran akan sangat terpukul dengan kondisi ini, darimana mereka akan mendapatkan penghasilan kalau semua akses jalan ditutup,” tegasnya.
Dirinya mengaku, sebagai salah satu perwakilan rakyat di Provinsi akan ikut memperjuangkan kondisi ini.
“Pemerintah pusat dan daerah harus memberikan solusi terbaik bagi kondisi saat ini, terutama keterpurukan Hotel dan Restauran, cari solusinya jangan dibiarkan mereka menderita,” ungkapnya.
Ditambah Ade, kalau melihat kondisi saat ini, PPKM tidak harus diperpanjang lagi, khusus untuk Garut, tidak semua kecamatan berada di dalam zona merah.
BACA JUGA: PHRI Garut Minta Dilibatkan dalam Pembangunan Wisata Situ Bagendit
Gugus Covid, lanjut ia, harus senantiasa memberikan informasi serta melakukan sosialisasi kepada masyarakat, apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Sehingga masyarakat juga akan semakin mengerti.
“Khusus masyarakat juga harus tetap menjaga prokes, karena sehebat apapun kebijakan pemerintah kalau masyarakatnya tidak menjaga prokes hasilnya nol besar,” pungkasnya.
Pengibaran Bendera Putih ‘Menangis’ Kian Meluas
Pengibaran bendera putih dengan gambar meme menangis, telah meluas hampir di semua restoran dan hotel di Garut. Menaikan bendera putih ini sebagai bertanda pelaku usaha hotel sudah menyerah dengan keadaan yang semakin sulit.
Sebagaimana diketahui, seluruh pemilik hotel di Kabupaten Garut sepakat untuk mengibarkan bendera di depan properti mereka.
Aksi ini dilakukan untuk menyampaikan kegelisaan mereka terhadap kondisi yang ada. Terlebih, pemerintah daerah dianggap abai terhadap kondisi yang terjadi.
“Jujur, kami sudah tidak tahan lagi. Tangisan ini bukan politis, tapi ekspresi dari para owner hotel di Garut yang melihat tidak ada solusi. Kita berharap, goal-nya pandemi ini berakhir,” kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Garut, Jawa Barat Deden Rachim.
Menurut Ziden–sapaan akrab Deden Rachim, selama ini pihaknya sudah menerapkan semua yang diminta pemerintah, tapi setelah dua tahun berjalan, Pemda tidak memberikan keluar.
Itu sebabnya, mereka yang tergabung di PHRI Garut sepakat untuk menyampaikan aspirasi sekaligus memberi tahu kondisi hotel di Garut dengan mengibarkan bendera putih tadi.
Harapannya, pemerintah daerah bisa memahami apa yang sedang dialami para pengusaha di sektor pariwisata ini. Apalagi selama ini, sektor ini cukup berkontribusi besar dalam menyumbang pendapatan asli daerah (PAD).
“Lebih dari 30 persen, PAD Garut itu diperoleh dari hotel dan restoran. Nah, pada saat seperti ini, seharusnya Pemda hadir untuk turut memberikan jalan keluar,” lanjut Ziden.
Oleh sebab itu, PHRI Garut berharap Pemda “gercep” mensikapi masalah ini. Bila perlu menolak perpanjangan PPKM Darurat. ***