Melepas Rindu Bersama ‘Hantu’ Asia Afrika, Ini Kabar Mereka
BANDUNG, Kliknusae.com – Petang dipenghujung akhir libur Hari Kelahiran Pancasila, Selasa 1 Juni 2021, serasa singkat untuk bisa menghabiskan waktu di sepanjang Jalan Asia-Afrika, Kota Bandung, Jawa Barat.
Setelah lama “terkunci” akibat pandemi Covid-19, masyarakat kembali bisa menikmati jalanan yang memang penuh bangunan bersejarah itu.
Tidak hanya keberadaan bangunan heritage, seperti Gedung Merdeka, jalan ini ramai dikunjungi karena punya kawasan wisata kuliner yang berdekatan dengan Alun-alun Bandung.
“Seperti dunia kembali hadir. Saya senang bisa tampil lagi disini. Hampir setahun lebih ya, kita gak nakut-nakuti anak kecil,” kata pria muda yang mengenakan kostum hantu ketika ditemui, Kliknusae.com.
Di Jalan Asia Afrika, tepatnya di sekitar Gedung Asia Afrika memang terdapat banyak cosplayer yang memerankan karakter dari berbagai belahan dunia.
Para cosplayer di kawasan ini tergabung dalam Komunitas Kostum Unik (Kosnik) Asia Afrika Kota Bandung. Dari puluhan cosplayer, terdapat beberapa karakter horor dan hantu lokal.
Ada juga yang memerankan karakter superhero dari luar negeri semisal Iron Man. Tapi kebanyakan, mereka memerankan karakter horor dari Indonesia semisal pocong, kuntilanak, dan masih banyak lagi.
Sedikitnya ada delapan jenis hantu Nusantara yang diperankan oleh cosplayer. Mulai dari pocong, sundel bolong, mak lampir, sampai valak dan pocong persib.
“Hantu” yang disebutkan terakhir memang mengenakan kain serba biru, warna khas Persib.
Dari cosplay hantu inilah mereka mengais rezeki. Pundi-pundi uang mereka hasilkan dari wisatawan yang berfoto bersama mereka.
Hantu-hantu yang sempat menghilang di kala PSSB Jawa Barat diberlakukan itu, kini kembali namun dengan suasana yang berbeda. Mereka merasa kesepian lantaran menurunnya kunjungan wisatawan ke Bandung.
“Belum begitu banyak yang datang kesini. Tapi, sekarang agak lumayan sih,” aku salah seorang cosplayer lainnya.
Mengaku punya nama, Asep, ketika sedang beruntung dari orang-orang yang mengajak foto, biasanya mendapat “saweran”.
“Dulu, waktu banyak wisatawan Malaysia ke Bandung, pendapatan lumayan ya. Sehari, bisa 50 ribu lebih,” ujarnya.
Asep biasanya mengenakan kostum hantu kepala tiga tetapi kini berganti kostum menjadi pocong.
“Untuk ngurangi biaya aja sih. Kondisi pandemi Corona ini benar-benar sepi. Kapan ya, bisa ramai lagi,” keluhnya, menutup pembicaraan hari ini. (adh)