Lampu Gentur Khas Cianjur Mencuri Perhatian AHY dan Annisa Pohan

Tanpa embel-embel merek, produk mereka bisa terkenal hingga di luar negeri. Tak pelak, banyak warga Gentur menggantungkan ekonominya pada pembuatan lentera tersebut.

Meski tanpa menggunakan brand, namun usaha lampu gentur lampu gentur sudah merajalela di pasar dunia.

Dengan rekam jejak seperti itu, sentra lentera ini menjadi ikon atau simbol kebanggaan warga Kampung Gentur, sekaligus pemerintah daerah setempat.

Begitu kita memasuki kawasan Gentur, terlihat Lentera atau lampu hias dengan warna-warna terang, merah, kuning, hijau bergantungan di etalase hingga pintu rumah penduduk Cianjur.

AHY saat berdialog dengan salah satu pengrajin Lampu Gentur di Cianjur. Foto: IG-@agusyudhoyono

Seperti kebanyakan produsen lampion di Gentur, Entis Sutrisna, pemilik “Kurnia Lamp”, mengatakan usaha yang digelutinya ini mewarisi usaha ini dari orang tuanya Baban Subandi yang juga diwarisi kakeknya Aki Musin yang sudah membuat lentera sejak tahun 1940-an.

Dirinya merupakan generasi ke-empat penerus setelah ayahnya meninggal dunia tahun 1980.

Trisna-sapaan akrabnya, mengatakan, dari cerita turun temurun lentera gentur ini berawal ketika buyutnya membuat lentera dari kaleng bekas susu berbahan bakar minyak tanah untuk penerangan bagi para santri mengaji di pondok pesantren.

“Awalnya, para buyutnya hanya membuat lampu centir atau lampu dari minyak tanah,” ujarnya, baru-baru ini.

Pasangan AHY-Annisa Pohoan menyapa penduduk yang tinggal di sekitar Kampung Gantur, tem[at produksi lampu-llampu unik. Foto:IG-@agusyudhoyono

Menjadi Buruan Kolektor

Lambat laun keberadaan lampu gentur banyak diminati para kolektor untuk berbagai macam keperluan dekorasi ruangan dan koleksi di beberapa ruangan rumah, hotel, restauran, maupun kafe.

Beberapa koleksi lampu gentur dengan gaya modern klasik dari gaya maroko, mediterania, oriental disesuaikan dengan kebutuhan konsumen dari lampu gantung , lampu tembok, lampu meja, maupun tempat lilin.

Bahan-bahan yang dibuat, berpaduan antara   material kuningan dengan berbagai kaca bevel, kaca es flora yang berwarna-warni sesuai permintaan konsumen.

Makanya, galeri tempat memajang hasil akhir lampu hias dibuat di ruang tamunya. Trisna membanderol satu lampu dengan harga Rp 85.000- Rp 3 juta sesuai model dan kerumitan pembuatannya. (adh)

 

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya