Event ‘Ciater Orienteering Championships’ Digelar Juli 2021 di Subang
SUBANG, Kliknusae.com – Bagi masyarakat Indonesia olahraga satu ini mungkin masih cukup asing ditelinga. Tapi, di beberapa negara maju justru menjadi salah satu bagian dari sport tourism yang banyak digemari.
Bisa dilakukan semua kalangan, mulai dari profesional, keluarga juga anak-anak. Tergantung lokasi yang dipersiapkan.
Yang jelas, sambil berwisata menikmati keindahan alam dan segarnya udara pegunungan, kita juga akan dianjarkan untuk mengasa ketajaman berpikir, fokus pada tujuan dan berinteraksi dengan orang-orang baru.
Olahraga dimaksud adalah, Orienteering. Salah satu cabang olahraga yang membutuhkan kemampuan dan keterampilan navigasi menggunakan peta dan kompas.
Untuk pertama kalinya, event Ciater Orienteering Championships akan digelar di kawasan taman rekreasi pemandian air panas alami Sari Ater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, pada 25 Juli 2021 mendatang.
Event ini terselenggara atas Kerjasama dengan Komando Daerah Militer III/Siliwangi, Federasi Orienteering Nasional Indonesia (FONI) Jawa Barat, Ciater Universe, dan Assosiasi Orienteering Militer Indonesia (AOMI).
“Kami sangat mengapresiasi atas dukungan berbagai pihak, sehingga event Orienteering ini bisa terlaksana di kawasan Sari Ater pada tahun ini,” kata Sofyan Abdillah, GM Strategic Partnership Sari Group kepada Kliknusae.com, Kamis 3 Juni 2021.
Menurut pria yang akrab disapa Abdi ini, para perserta nanti akan hadir dari berbagai daerah di Indonesia.
Sementara itu Ketua Umum AOMI Brigjen TNI Kunto Arief Wibowo mengemukakan dari sisi geografis kawasan Ciater sangat tepat untuk pelaksanaan olahraga orienteering di Provinsi Jawa Barat.
Apalagi cabang olahraga yang mulai diminati semua kalangan masyarakat ini juga memiliki unsur wisatanya.
“Olahraga Ini adalah olahraga yang cocok untuk semua kalangan dari semua umur baik laki laki maupun perempuan. Saya melihat di kawasan Ciater ini lokasinya cukup strategis dan memiliki spot pariwisata yang baik sehingga bisa dikembangkan sebagai kawasan sport tourism, dimana dalamnya juga bisa untuk pengembangan Orienteering,” katanya.
Ia menjelaskan, orienteering merupakan salah satu cabang olahraga yang sejatinya dilakukan di alam bebas.
Pada awalnya, olahraga orienteering digunakan anggota militer untuk melatih kemampuan navigasi darat, dengan berbagai variasi.
Diantaranya, foot orienteering, mountain bike orienteering, ski orienteering, dan trail orienteering. Sedangkan tipenya ada sprint, middle, classic (long), serta relay.
Agar kompetisi ini bisa berjalan secara fair, peta navigasi diberikan beberapa detik sebelum dimulai.
Kemudian semua peserta dituntut untuk mengikuti rute tercepat dari satu titik control point, menuju titik kontrol lainnya, hingga mencapai finish.
“Kompetisi orienteering ini benar-benar menguji keahlian navigasi, kosentrasi, dan kemampuan lari peserta. Jadi kebugaran dan kecepatan sangat diperlukan,” terangnya.
Normalnya, peserta orienteering harus bergerak dengan cepat. Peserta diberi sebuah peta topografi, biasanya peta orienteering yang disiapkan secara khusus, yang akan mereka gunakan untuk menemukan titik kontrol (control point).
Sejarah mengenai orienteering dimulai pada akhir abad ke-19 di swedia. Istilah “orienteering” sebenarnya pertama kali digunakan pada tahun 1886 yang artinya melintasi suatu daerah yang tidak diketahui (unknown land) dengan bantuan peta dan kompas.
Di swedia, orienteering berkembang dari hanya sekedar pelatihan militer menjadi olahraga yang kompetitif untuk perwira militer dan warga sipil.
Kompetisi orienteering yang pertama terbuka untuk umum dan diselenggarakan di norwegia pada tahun 1897. (adh)