Angka Covid Naik, Pemkab Kulon Progo Tetap Buka Akses Wisata
DIY, KLIKNUSAE.Com – Angka Covid-19 melonjak, Pemkab Kulon Progo akan tetap membuka destinasi wisata yang berada dibawah kelolanya.
Tak seperti di Bantul dan Sleman, sejauh ini belum ada keputusan terkait hal tersebut. Kepala Dinas Pariwisata Kulon Progo, Joko Mursito mengatakan alasan Pemab belum menutup objek wisata karena pihaknya masih menunggu keputusan Pemda DIY.
“Kami selalu bersinergi dengan Gugus Tugas COVID-19 Kulon Progo untuk melihat perkembangan situasi dan kondisi yang ada di destinasi wisata maupun usaha jasa pariwisata dan sebenarnya kami harap kalau memang akan ada penutupan, Jogja (DIY) ini kan sempit ya, ya mari tutup satu tutup semua,” kata Joko, dilansir kliknusae dari detikcom, Kamis, 24 Juni 2021.
Pihaknya melanjutkan bahwa akan tetap waspada dalam perkembangan kasus persebaran virus yang terus melonjak.
“Yang pasti sekarang kami tetap waspada, nanti juga selalu melakukan analisis terhadap perkembangan situasi dan kondisi yang ada, sambil kami harap barang kali nanti ada kebijakan yang lebih makro di DIY karena sekali lagi Jogja sempit sehingga kalau misalnya ada imbauan atau SE untuk tutup dulu ya kami lebih enak menutupnya,” sambungnya.
Pihaknya juga memaparkan alasan lainnya, yakni imbas terhadap pelaku usaha di sektor pariwisata.
“Kami masih melihatnya demikian karena begitu kita tutup destinasi ikutannya banyak sekali, contoh Pantai Glagah yang PAD nya cukup tinggi, kita tutup gitu kan tidak hanya sekadar tutup destinasinya, tapi di dalem itu kan banyak pedagang yang kena imbasnya,” ujarnya.
Namun, pihaknya tak menampik adanya kemungkinan penutupan objek wisata karena lonjakan wisatwan yang datang akibat penutupan di daerah lain.
“Kalaupun ada beberapa yang mulai tutup, itu kita lihat dulu, ditutupnya Parangtritis misalnya, kira-kira signifikan gak, apakah ada limpahannya ke Kulon Progo. Nah selama ini di Kulon Progo belum terpengaruh, masih datar-datar aja. Jadi kalau dianggap karena penutupan di beberapa titik penting destinasi di Sleman dan Bantul, kemudian semuanya melimpah ke Kulon Progo mungkin ini akan kita evaluasi lagi,” katanya. ***