Sahabat Mahfud Halal bi Halal, Ini Berbagai Masukan yang Dibahas

Sedangkan di wilayah Timur Tengah, tidak ada tradisi halal bi halal dan sejenisnya.

Namun menurut KH Malik, orang nusantara sering salah kaprah, sebab sibuk minta maaf kepada orang yang jelas-jelas dia tidak punya salah dan lupa meminta maaf kepada orang yang jelas-jelas punya salah.

“Misalnya suami-isteri dan teman kantor,” ujar KH Malik mencontohkan.

Sementara itu, Menkopolhukam Mahfud MD dalam sambutannya menegaskan bahwa dia bukan panutan dalam paguyuban Sahabat Mahfud.

“Nama Sahabat Mahfud ini diambil dari judul buku waktu Ultah saya yang ke-56. Buku tersebut berisi 56 tulisan dan berjudul Sahabat Mahfud. Jadi dalam paguyuban ini posisi saya bukan panutan, tapi sahabat bagi seluruh anggota Sahabat Mahfud,” katanya.

Kata dia, Sahabat Mahfud merupakan persatuan lintas primordial untuk membangun Indonesia, jiwanya nasionalisme dan menghargai kemajemukan bangsa.

Sedangkan, Koordinator Sahabat Mahfud Wilayah Jawa Timur, Cak Firman mengaku bersyukur atas kekompakan Sahabat Mahfud dalam berpartisipasi dan mensukseskan acara Halal Bi Halal Online ini.

“Alhamdulillah acara HBO berlangsung lancar dan sukses, korda-korda saya juga hadir, antara lain KH Husnan Nafi’ Korda Sumenep, Syafiuddin Korda Pamekasan, H Muzakki Korda Sampang, H Syukur Korda Bangkalan, Hisan Korda Gresik, Eko Susanto Korda Trenggalek, KH Sanusi Muhtar Fadhilah Korda Jember, Khairul Anam Hamadah Korda Jember dan lain-lainnya,” syukurnya.

“Untuk itu kami ucapkan terima kasih kepada Kornas Sahabat Mahfud serta panitia yang telah memfasilitasi temu kangen tahunan ini” tutup Bendahara Umum IKA PMII Jatim ini. (*/adh)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya