Siasat Wisata di Tengah Larangan Mudik

Kata Pelaku Usaha

Soal kesiapan terkait larangan mudik, Corporate Communication Taman Impian Jaya Ancol Rika Lestari, menyampaikan persiapan sendiri telah dilakukan sejak Ancol kembali buka.

Penerapan protokol kesehatan menjadi prioritas dengan masih diberlakukannya pembatasan pengunjung sampai dengan 50 persen.

“Secara umum protokol kesehatan masih sama, pembelian tiket secara online, di depan kita ada pengecekan suhu dan kita menerapkan prokes dibantu tiga pilar, yaitu Satpol PP, TNI, dan Kepolisian ikut memberikan edukasi kepada pengunjung supaya tetap mematuhi prokes di kawasan Ancol,” ungkap Rika.

Rika menambahkan, pihaknya akan menambah petugas untuk patroli kala momen liburan. Langkah ini juga biasa diterapkan Ancol sebelum pandemi untuk memberi kenyamanan pengunjung terjaga dengan baik.

Selain soal persiapan dan protokol kesehatan, dikatakan Rika, pihaknya juga akan tetap memberi Tunjangan Hari Raya (THR) kepada para pegawai.

“Alhamdulillah tetap menjadi komitmen perusahaan dan artinya tidak ada pengurangan atau tidak ada penundaan,” jelas Rika.

Sementara, Wakil Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (ASITA) Budijanto Ardiansjah, menyampaikan larangan mudik jadi satu hal baik yang dilakukan pemerintah dalam rangka mencegah tidak terjadinya penambahan kasus positif Covid-19.

“Di satu sisi kalau bicara riil tentang mudik, sebenarnya tidak terlalu berefek banyak untuk kegiatan pariwisata. Paling hanya akan berpengaruh pada penjualan tiket pesawat,” kata Budijanto saat dihubungi Liputan6.com, Kamis, 15 April 2021.

Selain itu, Budijanto menyebut, juga akan berdampak pada beberapa sewa mobil untuk transportasi darat. “Itu saja yang terpengaruh karena tujuan orang mudik biasanya kembali ke daerah masing-masing, mereka bukan berwisata dan tidak terlalu memerlukan jasa misalnya biro perjalanan wisata,” tambahnya.

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya