Pesanan Buah Kolang-kaling Melonjak Selama Puasa, 1 Ton Per Minggu
CIANJUR, Kliknusae.com – Kolang-kaling merupakan salah satu buah yang sering dicari selama bulan puasa.
Kolang-kaling, buah muda dari pohon aren ini kerap diolah menjadi manisan dengan cara direbus dengan tambahan gula dan sedikit penguat rasa atau arma.
Pada saat puasa atau ramadhan seperti sekarang, buah yang tumbuh di beberapa daerah di Indonesia, sering pula dijadikan campuran kolak.
Bahkan sering pula dijadikan manisan sebagai cemilan saat hari raya Idulfitri, termasuk jadi bahan tambahan untuk membuat kue.
Besarnya kebutuhan buah Kolang-kaling, perajin kolang kaling di dua kecamatan di selatan Cianjur, Jawa Barat, mendapat pesanan cukup tinggi dari sejumlah pasar mulai dari Cianjur, Sukabumi, Bogor, Bandung hingga Jakarta.
Selama bulan puasa ini saja perajin mendapat pesanan hingga satu ton per minggu.
Perajin kolang kaling Burhanudin warga Kampung Sukarama, Desa Waringinsari, Kecamatan Takokak, mengatakan sebelum masuk bulan puasa, pihaknya sudah mendapat pesanan dari pengepul di wilayah Sukabumi dan Bogor, untuk memenuhi pesanan hingga 1 ton setiap pekan.
“Sepekan sebelum puasa, kami menambah pegawai untuk mengolah kolang kaling, karena hari pertama pesanan yang harus dikirim mencapai setengah ton, sedangkan setiap pekan selama puasa, kami harus memenuhi pesanan 1 ton untuk pasar di Sukabumi dan Bogor,” kata Burhanudin seperti dikutip Kliknusae.com dari Antara, Jumat (16/4/2021)
Puasa tahun ini, ungkap dia, pesanan kolang kaling untuk pasar Cianjur, Sukabumi, Bogor dan Jakarta, lebih dari 1 ton setiap minggunya, namun pihaknya kesulitan untuk mendapatkan bahan baku kolang kaling, sehingga terpaksa membeli bahan baku keluar kecamatan.
Pasokan bahan baku kolang kaling berasal dari beberapa kecamatan di selatan Cianjur dan Sukabumi, namun bahan baku tersebut dinilai masih kurang, sehingga perajin yang mendapat pesanan cukup tinggi dibanding puasa tahun lalu, harus berkerjasama untuk menutupi pesanan.
“Untuk pekan ini, pesanan satu ton dapat dipenuhi karena kami bekerjasama dengan perajin lain di Takokak dan beberapa perajin di Kecamatan Leles dan Kadupandak. Untuk satu kilogram kolang kaling dijual Rp5.000 hingga Rp10.000 per kilogram,” katanya.
Hal senada terucap dari perajin kolang kaling di Kecamatan Naringgul yang banyak mendapat pesanan dari beberapa distributor di sejumlah pasar di daerah Bandung. Sepekan menjelang puasa, perajin sudah dapat mengirim 500 kilogram kolang kaling ke empat pasar di Bandung. (*/adh)