BI Keluarkan Uang “Salam Tempel” untuk THR Lebaran 2021
“Jika dibandingkan dengan realisasi pada 2020, penyediaan uang kartal 2021 sebesar Rp 152,14 triliun (atau) mengalami peningkatan sebesar 39,33 persen year on year (yoy) dari tahun sebelumnya sebesar Rp 109,20 triliun” ujar Marlison.
Peningkatan tersebut, lanjut Marlison, dipengaruhi oleh tiga faktor. Pertama, asumsi makroekonomi yang semakin membaik seiring perbaikan kondisi ekonomi pada 2021. Kedua, realisasi percepatan bantuan sosial tunai menjelang Idul Fitri.
Terakhir, program vaksinasi yang berpengaruh terhadap tingkat mobilitas masyarakat dan larangan mudik Lebaran yang dikecualikan untuk mudik lokal di wilayah tertentu.
“Meski animo (masyarakat) tidak sebesar saat kondisi normal, tren uang baru Lebaran masih dibutuhkan. Melalui perbankan, permintaan terhadap uang baru dari masyarakat sudah mulai meningkat,” terang Marlison.
Untuk diketahui, selama periode Idul Fitri 2021, BI menyiapkan uang pecahan besar dan kecil. Uang tunai pecahan besar terdiri dari uang Rp 100.000 dan Rp 50.000.
Adapun total uang dengan nominal tersebut mencapai Rp 137,02 triliun atau 90,06 persen dari jumlah keseluruhan uang tunai yang disediakan BI.
Sementara itu, sebanyak 9,94 persen atau Rp 15,12 triliun terdiri dari uang tunai dengan pecahan kecil, yakni Rp 20.000 ke bawah.
Dari total Rp 152,14 triliun itu, lanjut Marlison, proyeksi permintaan tertinggi berasal dari Pulau Jawa yang mencapai 65,32 persen dari total kebutuhan nasional, yakni sebesar Rp 99,38 triliun.
Sementara, kebutuhan di Pulau Sumatera sejumlah Rp 25,95 triliun, Kalimantan Rp 10,39 triliun, Sulawesi Maluku Papua (Sulampua) Rp 10,85 triliun, Bali Nusa Tenggara (Bali Nusra) Rp 5,57 triliun.