Batam-Bintan Jadi Project Pembukaan “Cross Border Tourism”

Yang tidak kalah penting adalah persiapan dari sisi kesehatan, karena ini juga masukan dari dinas kesehatan Provinsi Kepri bahwa ada indikator yang harus dipenuhi.

Tidak hanya zona tersebut termasuk zona hijau atau zona kuning, tapi bagaimana rata-rata penambahan kasus mingguan menurun.

Selain itu, bed occupancy di bawah 60 persen, sebagai jaminan jika ada wisatawan yang sakit maka akan ditangani dengan baik.

Lalu, tempat tidur ICU occupancy rate juga dipantau, positivity rate juga harus di bawah 5 persen, serta penerapan prokes di ruang publik, kami bekerja sama dengan Satpol PP setempat, karena mereka merupakan garda terdepan untuk mengawal ketaatan publik dalam menerapkan protokol kesehatan.

Sementara Staf Ahli Menteri Bidang Sosial, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat Indonesia Kementerian Luar, Siti Nugraha Mauludiah, menekankan bahwa reaktivasi pariwisata ini hanya dapat dilakukan apabila Batam-Bintan telah memenuhi indikator siap dan aman. Hal ini dilakukan untuk mencegah peningkatan COVID-19.

“Kami berharap agar dalam waktu dekat seluruh kriteria reaktivasi ini dapat dicapai oleh Batam dan Bintan,” kata Siti Nugraha. (*/adh)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya