Assahlan, Luncurkan Lagu Religi Menyambut Ramadhan
SOLO, Kliknusae.com – Menyambut datangnya bulan suci Ramadhan 1442, grup musik asal Kota Solo, Jawa Tengah, Assahlan, meluncurkan album religi perdana berisi 12 lagu.
“Lirik-lirik yang ditawarkan penuh dengan perenungan dan kontemplasi, tentu saja juga ajakan untuk berbuat baik. Lirik ini sangat layak untuk menemani aktivitas masyarakat di Bulan Ramadhan,” kata Produser Grup Musik Assahlan, Khoirul Hadi, pada peluncuran album perdana berjudul Assahlan di Solo, Kamis (08/04/2021) seperti dikutip Kliknusae.com dari Antaranews.
Pencipta seluruh lagu yang ada di album ini, mengatakan beberapa lagu yang diciptakannya di antaranya Puasa, Zakat, Tahajjud, Subuh, dan Kembang Duka.
Pria yang juga berprofesi sebagai dokter kulit ini mengatakan lagu-lagu tersebut diciptakan saat dirinya masih menjalani isolasi mandiri akibat COVID-19.
Ia mengatakan ujian hidup yang dijalaninya selama pandemi COVID-19 justru mampu melahirkan karya dalam bentuk lagu yang sarat perenungan.
“Saya pernah terinfeksi COVID-19 sehingga harus menjalani perawatan di rumah sakit,” katanya.
Bahkan, akibat kondisi yang cukup parah ia harus menjalani perawatan intensif di ICU.
Meski demikian, ia akhirnya pulih setelah menjalani terapi plasma darah konvalesen.
“Kemudian saya melanjutkan pemulihan melalui isolasi mandiri, saya Iantas mengisi waktu luang selama isolasi dengan menulis beberapa lirik lagu. Jadi beberapa lagu ini merupakan buah dari perenungan saya selama menjalani isolasi,” katanya.
Bahkan, dalam kurun waktu 2,5 bulan ia berhasil mengumpulkan 12 lagu.
Album Assahlan merupakan karya kedua Khoirul Hadi berdasarkan pengalaman berjuang melawan COVID-19.
Sebelumnya, pemilik Klinik Be Hati ini juga sudah meluncurkan karya berupa aplikasi bernama Aksi Donor Plasma Konvalesen yang disingkat Akdoplak.
Melalui aplikasi berbasis web ini, ia berupaya mengajak para penyintas COVID-19 untuk melakukan donor plasma konvalesen. Situs ini juga berusaha mempertemukan pendonor dengan pasien yang membutuhkan donor.
“Hingga kini sudah ada ribuan penyintas maupun pasien yang memanfaatkan aplikasi tersebut,” katanya. (*/adh)