KEK Tanjung Pulisan Disambangi Sandiaga Uno, Kampanyekan Desa Wisata

SULTRA, Kliknusae.com – Satu lagi destinasi tanah air, tepatnya di Tanjung Pulisan, Kecamatan Likupang, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara didorong menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata.

Seperti apa kesiapan Tanjung Pulisan untuk menjadi tujuan wisata unggulan ke depan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Minggu (7/3/2021), meninjau langsung kesiapan KEK Tanjung Pulisan.

Dalam kesempatan tersebut Sandi- sapaan suami Nur Asia ini melakukan diskusi dengan Paquita Widjaya, Project Development Head PT. Minahasa Permai Resort Development (MPRD) selaku pengembang KEK Pulisan.

Sandi mengingatkan ada 4 faktor penting dalam pengembangan KEK Tanjung Pulisan yaitu Atraksi, Amenitas, Aksesibilitas, dan juga yang tak kalah penting Awareness atau kesadaran akan pentingnya menjaga ekonomi dan juga alam yang berkelanjutan.

“Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus ini kita pastikan akan terintegrasi dengan Desa Wisata yang menjadi unggulan kami, dimana terdapat ratusan homestay yang dapat digunakan, menawarkan berbagai pengalaman wisata, sekaligus menggerakkan ekonomi masyarakatnya, dan membuka lapangan kerja,” kata Sandi seperti dikutip Kliknusae.com dari akun instagramnya @sandiagauno, Senin (8/7/2021).

KEK Tanjung Pulisan sendiri telah direkomendasikan kepada Presiden untuk ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah (PP).

Lantas seperti apa rencana pengembangan kawasan ini?

Diajukan oleh PT MPRD, anak perusahaan Sintesa Group yang berdiri sejak 1992, total lahan KEK Likupang yang disetujui adalah seluas 197,4 hektare.

Luasan lahan itu terdiri atas 155 hektare lahan berstatus sertifikat hak guna bangunan (SHGB) dan lahan seluas 42,4 hektare dengan status sertifikat hak milik (SHM).

Total investasi MPRD untuk membangun KEK Likupang mencapai Rp2,1 triliun. Adapun, proyeksi investasi dari pelaku usaha ditargetkan mencapai Rp5 triliun.

Investasi itu telah mencakup rencana pengembangan resor, akomodasi, entertainment, dan MICE.

Di luar area KEK Likupang juga akan dikembangkan Wallace Conservation Center dan Yacht Marina. Dengan proyeksi pembangunan tersebut, proyeksi total tenaga kerja yang akan terserap mencapai 65.300 orang.

Berdasarkan perhitungan pengusul, KEK Likupang dapat meningkatkan serapan wisatawan mancanegara (wisman) ke Sulut sampai dengan 162.000 orang pada 2025.

Jumlah itu akan berkontribusi sekitar 16 persen dari target Provinsi Sulut pada 2025, sebanyak 1 juta wisman.

Sebagai KEK pariwisata, kawasan ini juga diproyeksikan dapat memberikan sumbangan devisa lewat kedatangan para wisman.

Berdasarkan perhitungan MPRD, proyeksi pendapatan devisa dari KEK Likupang pada 2030 diperkirakan mencapai Rp22,5 triliun.

Adapun, rencana pembangunannya akan dikembangkan melalui tiga tahap. Tahap pertama dimulai dengan pembangunan di atas lahan seluas seluas 92,89 hektare, sejak 2020 hingga 2023.

Pantai Pulisan di Kecamatan Likupang Timur, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Lokasi ini ditetapkan menjadi KEK Pariwisata dan akan mengundang investor termasuk dari luar negeri./Antara

Target investor membangun luxury resort senilai Rp357 miliar, Sejuta Rasa Carpedia dengan proyek beach club senilai Rp307 miliar, Dune World untuk proyek luxury dive  resort senilai Rp50 miliar, dan Artha Prakarana yang akan membangun nomadic resort senilai Rp36 miliar.

Sulawesi Utara memang tengah fokus untuk mengembangkan pariwisata dalam beberapa tahun terakhir.

Kehadiran penerbangan langsung dari beberapa kota di China ke Manado sejak pertengahan 2015 menjadi pendorong pertumbuhan kunjungan wisman.

Kehadiran KEK Likupang menjadi angin segar untuk terus menggenjot pariwisata Sulut. Pemprov Sulut juga turut mendukung kehadiran KEK itu dengan membangun sejumlah infrastruktur pendukung. Salah satunya adalah jalan dari Bandara Sam Ratulangi ke Likupang. (*/adh)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya