Gelar Table Top di Cirebon, PHRI Yogyakarta Siap Terima Kunjungan Wisatawan
CIREBON, Jalajanusae.com – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dan Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPBD) Yogyakarta memboyong sedikitnya 40 pelaku industri pariwisata (seller) di The Luxton Cirebon Hotel, Jawa Barat, Rabu (04/03/2021).
Mereka menggelar forum bisnis (table top) yang dirancang untuk mempertemukan sellers dengan pelaku industri pariwisata daerah Cirebon (buyer). Forum ini diinisiasi oleh Dinas Pariwisata Yogyakarta.
” Kami membawa 40 pelaku industri pariwisata, mulai dari hotel, restoran, pengelola kampung wisata, dan industri oleh-oleh. Table top ini kami laksanakan setelah sekitar 4.410 pelaku industri pariwisata di Yogyakarta menerima vaksinasi,” kata Ketua PHRI Yogyakarta Deddy Pranowo Eryono ketika dihubungi Kliknusae.com, hari ini.
Menurut Deddy, direct promosi ini dilakukan karena industri pariwisata di Yogyakarta sudah siap untuk menerima kembali wisatawan.
Keyakinan ini semakin besar setelah seluruh kawasan pariwisata dan restoran telah melaksanakan sertifikasi CHSE.
“Ditambah lagi dengan pelaksanaan vaksinasi, maka Yogyakarta kini benar-benar sudah siap untuk menerima kunjungan wisatawan, kapan pun dan dimana pun,” tambah Deddy.
Peluncuran Ekosistem Digital di Kawasan Malioboro
Sementara itu secara terpisah, Bank Indonesia (BI) menggandeng DANA meluncurkan ekosistem digital di kawasan obyek wisata di Yogyakarta, yang meliputi Tugu, Malioboro, dan Keraton (Gumaton), sekaligus menyukseskan program 12 juta pengguna QRIS tahun ini.
Program QRIS Gumaton tersebut juga melibatkan Pemerintah Daerah DIY, Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) DIY dan Penyedia Jasa Sistem Perbankan (PJSP) bank dan nonbank di DIY, serta pihak terkait lainnya.
Menyukseskan program tersebut, BI juga menggandeng Komunitas Andong Malioboro dan sudah ada 60 pengendara andong Yogya yang telah menggunakan QRIS Dana untuk transaksi pembayaran.
Dikatakan Deddy, untuk program Andong Malioboro akan memperkuat posisi destinasi ikonik Yogyakrata mengingat Andong sudah merupakan bagian tak terpisahkan dari industri pariwisata.
“Mereka (pengemudi) Andong bisa mengantar tamu sampai ke lobby hotel,” tandasnya.
Atas pencapaian itu, BI juga memberikan apresiasi kepada Komunitas Andong Yogya sadar QRIS dengan membagikan paket sembako untuk 60 kusir andong QRIS melalui Program Sosial Bank Indonesia (PSBI).
BI mengatakan, di tengah pandemi COVID-19, transaksi secara contactless tentu dapat memperkecil risiko penyebaran virus ketimbang transaksi menggunakan uang tunai.
Dengan bertransaksi menggunakan QRIS, masyarakat turut membantu pencegahan peredaran uang palsu, mendorong efisiensi transaksi, meningkatkan keuangan inklusif, dan memajukan pelaku usaha yang akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi.
Chief People & Corporate Strategy Officer DANA, Agustina Samara, mengatakan bahwa sebagai sahabat UMKM, Dana sangat mendukung inisiatif pemerintah untuk meningkatkan budaya contactless serta mendorong percepatan transformasi digital di kalangan pekerja informal dan pelaku UMKM di kawasan wisata Gumaton.
“Ini sejalan dengan misi kami untuk membantu pengembangan UMKM dengan menghadirkan teknologi finansial digital yang inklusif,” kata Agustina Samara, dalam pernyataan resmi kepada ANTARA.
Dengan bergabung dalam DANA Bisnis, menurut Agustina, UMKM juga akan punya kesempatan dipromosikan dan mendapatkan pendampingan untuk meningkatkan kapabilitas dan pengembangan usahanya.
Saat ini jumlah merchant QRIS di DIY sebanyak 166.038 dan diharapkan bertambah dua kali lipat atau lebih pada 2021. Sampai dengan akhir 2020, secara nasional tercatat 6 juta merchant QRIS. Bank Indonesia tahun ini menargetkan akseptasi 12 juta merchant QRIS di seluruh Indonesia. (adh)