8 Rekomendasi Film Pendek Nasional yang Wajib Kamu Tonton Saat Staycation!
Kliknusae.com – Nonton film jadi kegiatan yang disukai banyak orang. Banyak karya film nasional yang meledak dan ditonton oleh banyak orang. Jika kamu biasa nonton film layar lebar, tak ada salahnya jika mencoba nonton film pendek nasional.
Salah satu film pendek yang mencuri perhatian adalah “Tilik” karya Ravacana Films. Film ini sampai jadi trending di beberapa media sosial. Tak hanya “Tilik” terdapat juga karya film pendek yang wajib kamu tonton!
Kamu bisa menyaksikan karya film pendek sambil staycation, berikut daftar film pendek yang sayang jika dilewatkan.
Tilik (2018)
Tilik jadi perbincangan hangat di media sosial maupun media massa lainnya. Pemenang Piala Maya 2018 kategori Film Pendek Terbaik ini disutradari oleh Wahyu Agung Prasetyo.
Bersama Ravacana Films Ia bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta. Alhasil, lahirlah salah satu film pendek nasional yang viral dan mmbuahkan memes Bu Tejo di jagad maya.
Tilik mengisahkan tentang perjalanan rombongan ibu-ibu desa yang hendak menengok ibu lurah mereka. Siapa sangka, perjalanan singkat dengan menaiki truk pengangkut itu justru mengungkap kisah kehidupan yang sangat dekat dengan fenomena sosial masyarakat kita.
Natalan
Natalan dijamin bikin hatimu terenyuh dengan kisah dramanya. Masuk dalam salah satu nomine Film Pendek Terbaik di FFI 2015, Natalan ini disutradarai oleh Sidharta Tata dan dibintangi oleh Ramon. Y Tungka, Clara Soetedja, dan Mien Brodjo.
Natalan bercerita tentang seorang pria bersama istrinya yang melakukan perjalanan mudik ke Jogja menggunakan mobil pribadi. Perjalanan untuk bertemu sang ibunda di malam Natal ternyata tak sesederhana itu.
Siap-siap tahan air mata ya!
Singsot (2016)
Tak hanya drama dan kritik sosial, ada juga film-film pendek dengan genre horor yang menarik. Salah satunya yakni “Singsot” (bersiul dalam bahasa Jawa) yang berhasil menyasar penghargaan Film Terbaik dari Fiagra Horor Film Festival 2016 dan Film Horor Terbaik dari Taman Film Festival 2017.
Singsot bercerita tentang pengalaman seorang bocah yang tengah menginap di rumah kakek neneknya. Meski sudah dilarang untuk bersiul selepas maghrib tiba, anak tersebut tetap ngeyel.
Selanjutnya Ia meneerima konsekuensi mendebarkan yang wajib juga kamu saksikan. Semoga kamu tak jadi merasa ketakutan ketika mendengar suara siulan setelah menonton film ini!
Lemantun (2014)
Lemantun merupakan film pendek karya sutradara muda yang sering diperbincangkan, Wregas Bhanuteja. Film ini berhasil menyabet sejumlah prestasi yakni Film Pendek Terbaik dari Apresiasi Film Indonesia 2015 dan Film Pendek Terbaik versi Piala Maya 2015.
Lemantun sendiri berarti lemari dalam bahasa Jawa. Film pendek nasional yang sempat viral ini mengisahkan tentang seorang ibu yang hendak membagikan warisan kepada anaknya. Tapi bukan uang atau pun properti mewah, melainkan lemari.
Film keluarga ini akan membuatmu tertawa tetapi juga terenyuh hingga berlinang air mata.
Anak Lanang (2017)
Sutradara Wahyu Agung Prasetyo membuat film pendek berjudul Anak Lanang pada tahun 2017. Karyanya yang berjudul Anak Lanang ini juga panen pujian. Tak sampai disitu, film pendek ini juga mendapatkan penghargaan dari Indonesian Short Film Festival 2019.
Anak Lanang menyoroti empat bocah laki-laki yang sedang naik becak bareng sepulang sekolah. Percakapan mereka ini membeberkan banyak hal salah satunya topik Hari Ibu. Kocak banget, Anak Lanang dibuat dengan teknik one shot lho!
Unbaedah (2019)
Tak hanya sekedar menghibur, film pendek karya Iqbal Ariefurrahman ini memang memiliki pesan yang mendalam. Film pendek ini menceritakan sosok Baedah yang kerap mengambil jatah lebih dari nasi berkat atau takjil masjid. Namun, ia akhirnya terkena konsekuensinya. Bersetting di bulan Ramadan, film ini punya sisi humor dan juga mendebarkan.
Unbaedah berhasil menjadi film favorit Anti Corruption Film Festival pada tahun 2019 lalu. Salah satu pemainnya juga merupakan pemeran Bu Tejo di film Tilik, yakni Siti Fauziah.
State of Shard (2020)
Film pendek selanjutnya yakni State of Shard yang disutradarai oleh Fajar Matasa. Menariknya, film ini diadopsi dari legenda urban sebagian warga di salah satu daerah kota Bandung.
Bercerita tentang seorang laki-laki bernama Lugas, sejak kecil Ia merupakan korban kekerasan yang dilakukan oleh kelompok preman bernama Wakas. Ia kerap ditindas, dari kecil bahkan hingga beranjak dewasa.
Balas dendam, Ia pun pergi menemui Abah untuk meminta pertolongan. Pertemuan dengan Abah merubahnya. Ia datang kembali sebagai manusia yang berbeda untuk membalaskan dendamnya pada Wakas.
Harap Tenang, Sedang Ujian (2006)
Film pendek berjudul “Harap Tenang, Ada Ujian” merupakan pemenang Festival Film Indonesia 2006 kategori Film Pendek Terbaik. Karya ini diproduksi oleh Four Colours Films, digarap oleh sutradara Ifa Isfansyah.
Film pendek ini memiliki latar kejadian pasca-gempa Jogja sekitar tahun 2006. Film “Harap Tenang Ada Ujian” berkisah tentang seorang bocah yang resah dengan kedatangan relawan asal Jepang ketika ia sedang bersiap untuk menghadapi ujian.
Bagaimana? film pendek ternyata memiliki pesan yang kuat, meski durasinya tak panjang. Menonton film dalam daftar diatas bisa kamu tonton di kanal youtube, lo!
Baca artikel menarik lainnya di Kliknusae.com.