Masyarakat Pariwisata Bali Menunggu Travel Bubble Dibuka
BALI, Kliknusae.com – Kapan Bali dibuka kembali untuk wisatawan mancanegara (wisman). Pertanyaan ini yang masih terus ditunggu banyak pihak.
Maklum, selama ini kedatangan wisman sangat berkontribusi terhadap pendapatan daerah dari sektor pariwisata. Pada tahun 2019 tingkat kunjungan wisman ke Bali mencapai 6,3 juta orang.
Oleh sebab itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dalam kunjungan ke Bali selama tiga hari, Kamis-Sabtu (11-13/2/2021) menekankan pada upaya mempersiapkan bali untuk segera bisa menerapkan travel bubble (pembukaan zona batas lintas negara yang memungkinkan warganya bepergian asal tidak melampaui area yang sudah ditetapkan).
Dalam catatan Sandiaga, masyarakat pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali menginginkan dan menyatakan kesiapan mereka untuk segera dibukanya perbatasan dalam satu mekanisme travel bubble.
Sandiaga juga mencatat aspirasi dari PT Pelabuhan Indonesia III (Pelindo III) yang menginginkan pintu masuk wisatawan mancanegara (wisman) melalui laut bisa segera dibuka nantinya.
“Masyarakat pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali memberikan sinyal kesiapan untuk Bali kembali segera dibuka dengan satu mekanisme free covid corridors,” kata Sandiaga.
Ia nantinya akan menyampaikan aspirasi tersebut ke pihak-pihak terkait. Termasuk Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dan lain-lain untuk mematangkan perencanaan.
Selain itu, ia juga akan mengkaji terkait kemungkinan melakukan rapat koordinasi bersama Pemerintah Provinsi Bali dan juga Satuan Gugus Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 pada Maret 2021.
Sebelumnya, saat hadir di acara Rakerda Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DPD Bali, Sandiaga juga sempat mengatakan soal konsep travel bubble yang akan diusung.
Ia mengatakan bahwa travel bubble nantinya akan mengusung konsep free covid corridors atau koridor bebas Covid-19.
Terkait persiapan travel bubble ini, Sandiaga meminta pelaku usaha pariwisata agar bisa disiplin menerapkan protokol clean, healthy, safety, and environtment sustainability (CHSE).
Selain travel buble tadi, Sandiaga juga mengupayakan agar masyarakat pariwisata dan ekonomi kreatif Bali juga bisa mendapatkan prioritas vaksinasi.
“Termasuk juga beberapa program stimulus, seperti softloan, program padat karya, dana hibah pariwisata, program BISA, serta sertifikasi CHSE,” imbuh Sandiaga.
Terakhir, Sandiaga juga melihat masyarakat Bali sudah siap menjalankan protokol 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak), serta 3T (testing, tracing, dan treatment).
“Insyaallah kita akan mewujudkan ini, segera. Saya berkomitmen karena kita ingin sama-sama segera keluar dari pandemi dan himpitan ekonomi,” tutupnya. (KOM/adh)