Bandung Menjadi Prioritas Vaksinasi Sektor Pariwisata
Sandiaga Uno juga melihat ada optimisme untuk kebangkitan sektor parekraf di paruh kedua tahun 2021.
Hal tersebut tentunya didorong dengan penerapan protokol kesehatan 3M (mengenakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan) yang ketat. Selain itu diikuti dengan metode 3T yaitu testing, tracing, dan treatment. Selain program vaksinasi yang tentunya akan berjalan.
“Program vaksinasi yang terus berjalan dan Okupansi Rate di rumah sakit yang terus menurun. Semoga di paruh kedua tahun ini kita bisa melihat awal dari kebangkitan sektor parekraf,” ujarnya.
Sebelumnya, Menparekraf Sandiaga Uno bersama Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo, didampingi Ketua STP Bandung Faisal berkunjung melihat beberapa fasilitas kampus yang dulu dikenal dengan NHI (National Hotel Institute) tersebut.
Mulai dari ruang perkuliahan kemudian menuju dapur tempat praktek mahasiswa belajar, laboratorium, hingga mencicipi makanan dan minuman di Enhaii Corner 186.
Keduanya melakukan peninjauan usai acara penghormatan almarhum Menteri Kebudayaan dan Pariwisata periode 2000-2004, I Gede Ardika di DOM Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung, Jawa Barat.
“Baksonya enak, kopinya enak, kurangi sampah plastik yah,” tulis Menparekraf saat memberikan tanggapannya di kotak aspirasi melalui barcode secara digital.
11.000 Vaksin Perhotelan
Sementara itu Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Haryadi Sukamdani mengemukakan bahwa pihaknya telah menerima daftar karyawan perhotelan dari Jawa Barat yang siap mendapatkan vaksin.
“Jumlah yang masuk ke kami dari Jawa Barat ada sekitar 11.000 tenaga kerja perhotelan,” kata Haryadi dalam acara Rakerda I PHRI Jawa Barat beberapa waktu lalu.
Proses pengumpulan data calon penerima hotel sudah dilakukan sejak 13 Februari 2021. Banyak sekali yang mau masuk, sehingga secara teknis pendataan harus dilakukan dalam waktu yang lebih lama.
Haryadi menambahkan untuk sementara jumlah tenaga kerja di sektor perhotelan dan restoran sebanyak 60.000 orang.
Namun, PHRI masih melakukan cleansing sebanyak 50.000 tenaga kerja lain untuk disortir ke sebagai peserta program vaksinasi nasional sektor pariwisata.
Secara total, angka tersebut jauh lebih banyak dibandingkan dengan target awal yang ditargetkan PHRI, yakni 80.000 tenaga kerja dari lebih dari 1.500 hotel dan restoran di seluruh Indonesia. (adh)