Desa Wisata Sebagai Embrio Kebangkitan Pariwisata di Era Next Normal
Swabawa yang telah aktif terjun ke desa wisata sejak pandemi mewabah di Indonesia bertekad untuk mengangkat desa wisata sebagai destinasi baru dan layak diperhitungkan seiring perubahan perilaku manusia akibat pandemi COVID-19.
“Sejak awal saya sampaikan karakter desa sebagian besar memenuhi kriteria low risk covid destination dengan alasan geografis yang berudara segar dengan sirkulasi yang baik, sinar matahari yang leluasa tanpa terhalangi bangunan gedung,” katanya.
Dan yang mendukung juga adalah populasi penduduk yang tidak berdekatan karena di desa cenderung posisi rumah berjarak satu sama lain.
“Lalu dari aspek demografi juga sebagian besar warga di desa beraktifitas atau bekerja di desanya, sehingga resiko transisi dari mobilitas keluar masuk desa cukup kecil,” kata pria yang aktif sebagai hospitality trainer sejak 2015 lalu ini.
Berangkat dari pertimbangan tersebut Swabawa sangat yakin bahwa desa wisata dapat menjadi embrio kebangkitan pariwisata Indonesia di era next normal.
“Desa wisata bangkit, lapangan kerja tercipta dan ekonomi kemasyarakatan bergerak,” tutupnya mengakhiri pembicaraan via telepon dengan Kliknusae.com. (adh)