BPD PHRI Yogyakarta Menolak Perpanjangan PPKM, Ini Alasannya

Deddy juga mempertanyakan ketika ketentuan mengenai kapasitas penumpang pesawat maksimal 70 persen dicabut, bagaimana dengan kapasitas hotel yang masih “ditekan” di 50 persen.

“Inilah yang menjadikan kita bingung. Aturan yang tidak konsisten, kebijakan yang sering dirubah-rubah dan mendadak diterapkan. Akibatnya program atau strategi yang kita (PHRI Yogyakarta) buat hancur. Makanya sekarang teman-teman sudah malas membuat program. Nanti buat program lagi, dihantam lagi,” ungkap Deddy.

Berdasarkan catatan BPD PHRI Yogyakarta, kondisi industri perhotelan sudah pada titik mengkhawatirkan.

“Dari 400 anggota PHRI, 200 itu sudah setengah mati. 30 lainnya sudah mati, sisanya 173-an itu juga sudah terengah-engah nafasnya.  Kecuali bintang 4 dan 5 masih eksis tetapi mulai goyah,” kata Deddy.

Namun demikian, lanjut Deddy, pihaknya tidak bisa berbuat apa-apa jika pemerintah tetap memutuskan perpanjangan PPKM maka

“Kalau pilihannya diperpanjang lagi, pemerintah hendaknya kembali memberikan relaksasi untuk pelaku pariwisata, terutama hotel dan restoran karena beban kita pasti semakin berat,” tutupnya. (adhi)

 

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya