Alat Pendeteksi Covid-19 GeNose Tak Maksimal Untuk Perokok

Pandu pun membeberkan bahwa ide GeNose bukan asli dari UGM atau Indonesia. Beberapa negara seperti Singapura juga sudah pernah melakukan eksperimen yang sama, yakni membuat alat deteksi Covid-19 lewat napas. Namun negara-negara tersebut memutuskan untuk tidak menggunakan itu sebagai alat deteksi SARS-CoV-2.

Pandu menekankan rapid test antigen atau swab PCR masih menjadi alat deteksi Covid-19 yang paling akurat di dunia.

“Jadi untuk apa kita glorifikasi yang ternyata malah kontra dengan Covid-19. Sudah ada antigen, tes PCR. Di negara lain juga sudah ada eksperimen GeNose, cuma diputuskan tidak dipakai,” kata Pandu.

Pandu kemudian menduga Kemenristek saat ini hanya ingin berlomba untuk menunjukkan prestasi di hadapan Presiden terkait mengatasi pandemivirus corona di Indonesia. Namun sayangnya, hal itu justru kontraproduktif.

Menurut Pandu, dengan kelemahan yang dimiliki GeNose, pemerintah lebih baik fokus pada alat tes yang sudah ada dan mengoptimalkan 3T, yakni testing, tracing, dan treatment.

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya