Peran Media Mainstream Di Tengah Pandemi, Seberapa Pentingkah
“Jadi, sebagian besar persepsi publik dibentuk oleh outcome dari media mainstream. Informasi atau konten yang dihasilkan oleh media mainstream seperti televisi atau online media berkontribusi dalam pembentukkan persepsi publik. Persepsi publik menjadi sangat penting untuk diperhatikan, karena persepsi publik akan membangun behavior atau perilaku masyarakat,” jelas Prabu.
Prabu melanjutkan ketika persepsi publik itu sentimennya negatif, maka behavior_nya juga akan pesimistis. Jika perepsi publik lebih positif, maka _behavior publik lebih optimistis. “Jadi, penting sekali bagi kehumasan untuk melakukan mapping tentang proses persepsi publik itu dibentuk,” kata Prabu.
Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Pengembangan Perhumas Muda BPP Perhumas, Reylando Eka Putra, mengatakan baik media mainstream maupun non-mainstream saat ini memiliki semangat yang sama yakni ingin sama-sama Indonesia bangkit dari pandemi COVID-19, terlebih lagi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Jika diperhatikan pada platform online, media mainstream sudah cukup baik dalam memberitakan aktivitas pariwisata dan ekonomi kreatif, terutama mengenai protokol kesehatan berbasis CHSE,” kata Reylando.
Selain itu, Reylando juga menuturkan meskipun humas perlu membuat klasifikasi terhadap media tapi tetap penting untuk bersikap egaliter. “Penyamarataan dalam memberikan informasi kepada media itu penting. Tidak hanya memperhatikan media nasional yang sudah memiliki nama saja, tetapi media-media kecil pun juga perlu mendapat perhatian,” ujar Reylando. (*/adh)