Simulasi Protokol Kesehatan Ketika Wisatawan Kena Serangan Jantung

2.Pertolongan pertama dan koordinasi

Sementara menunggu evakuasi, ranger TNK melakukan pertolongan pertama pada korban serangan jantung dan berusaha untuk membuat korban sadar.

Posko Terpadu yang mendapatkan sinyal marabahaya tersebut segera berkoordinasi dengan kantor SAR Maumere sebagai kantor SAR yang paling dekat dengan lokasi kejadian untuk mengerahkan unsur SAR.

Selanjutnya kantor SAR Maumere dengan berbekal data dan informasi segera meneruskan informasi ini kepada Kapolres Manggarai Barat. Mereka diperlihatkan meminta bantuan udara berupa helikopter kepolisian.

Pasalnya lokasi bantuan dari SAR Maumere dianggap terlalu jauh. Polres Manggarai Barat ditunjukkan memiliki unit helikopter kepolisian yang sedang patroli rutin dan berada cukup dekat dengan lokasi kejadian.

3.Evakuasi korban

Evakuasi korban pun dilakukan dengan unit helikopter milik Polres Manggarai Barat. Kapolres mengontak pilot helikopter dan memerintahkan pilot untuk melakukan evakuasi medis udara kepada wisatawan di Pulau Komodo sesuai koordinat yang sudah diberikan.

Setelah korban dievakuasi ke dalam helikopter, pilot pun membawa helikopter menuju Bandara Komodo. Sebelumnya Posko Terpadu sudah menginformasikan soal kedatangan korban tersebut.

Sehingga sudah ada ambulans yang siap di sana untuk membawa korban ke rumah sakit untuk mendapatkan tindakan medis lebih lanjut.

Sementara itu, keseluruhan skenario penanganan ketanggapdaruratan disimulasikan dengan melibatkan berbagai pihak mulai dari BMKG, BNPB, TNI, Polri, Basarnas, BTNK, Kementerian Kesehatan, Tour Guide, Tim Terpadu, masyarakat, dan lainnya.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio dalam sambutannya mengatakan, pandemi COVID-19 membuat pariwisata tidak akan lagi sama.

Keindahan alam, budaya, seni yang didukung dengan infrastruktur dan konektivitas tidak lagi cukup. Ke depan, pariwisata harus bisa lebih menjamin wisatawan dalam hal kesehatan, keamanan, dan keselamatan.

“Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, kita sebaiknya melakukan re-strategy terhadap kepariwisataan, agar setelah kita melalui pandemi ini justru pariwisata kita menjadi lebih baik bahkan jauh lebih baik dari sebelumnya. Ke depan, strategi pariwisata harus lebih komprehensif dan terintegrasi,” kata Menparekraf Wishnutama Kusubandio.

Turut hadir dalam kegiatan ini Presiden Joko Widodo yang menyampaikan sambutan secara virtual, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan.

Terlihat, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Komunikasi dan Informasi Johnny G. Plate, Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi, Kepala Badan Nasional dan Pertolongan Bagus Puruhito, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Letjen TNI Doni Monardo, Kepala BMKG Prof. Dwikorita Karnawati, Anggota Komisi X DPR RI Andreas Hugo Pareira, dan Dirut BOPLBF Shana Fatina.  (*/adh)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya