Co-Branding Pariwisata Indonesia, Kemenparekraf Gandeng 12 Mitra di Bali
Pada kesempatan yang sama, Direktur Komunikasi Pemasaran Martini M Paham menjelaskan, kemitraan menjadi salah satu upaya Indonesia untuk bisa lagi bangkit di tengah pandemi COVID-19 terutama bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali.
Kemenparekraf juga selalu melibatkan unsur pentahelix ABCGM (Academician, Business, Community, Government, Media) untuk bersama-sama bangkit termasuk dalam co-branding kali ini.
“Kemenparekraf selalu berupaya untuk mengajak para stakeholder, dengan kondisi baru, tentunya harus ada hal baru yang kita lakukan bersama, satu brand dengan brand lain bisa bekerja sama dan lain sebagainya. Dengan kita bekerja bersama tentunya akan mempermudah dalam mempromosikan produk-produk yang dimiliki,” ujarnya.
Martini M Paham juga menjelaskan, di tengah kondisi pasar wisman yang belum stabil, para mitra diharapkan bisa menggarap pasar wisnus. Saat ini sektor pariwisata masih mengandalkan dari wisatawan nusantara. Sebab, potensi wisnus juga tidak bisa dianggap remeh karena mereka merupakan tulang punggung ekonomi.
“Wisnus ini adalah tulang punggung ekonomi, jadi tidak bisa dianggap remeh. Untuk itu saatnya kita bidik mereka dengan pola-pola baru di masa kebiasaan baru. Maanfaatkanlah aset-aset yang ada untuk kita bersama-sama berpromosi tentunya dengan pola-pola baru di masa kebiasaan baru,” ujarnya.
Kemenparekraf/Baparekraf menjalin Co Branding dengan 12 mitra yaitu Krisna, American Express, Artotelgroup, Bakmi Naga, Sea Safari Cruise, Herborist, Sababay Wine, Waterbom Bali, Element Bike, Crispy Duck, Secret Garden, dan Taman Nusa. (*/adh)