Ciater Menjadi Puncaknya Bandung, Butuh Rp 5,8 Triliun Garap 76 Destinasi
Untuk brown book persiapannya sudah matang mulai dari FS (Feasibility Study) dan (Detail Engineering Design) DES, tahapannya sudah selesai.
Sedangkan kawasan yang masuk kategori blue book menunggu pendaftaran dari pemerintah daerah yang menentukan akan mengutamakan lebih dulu daerah mana yang mereka setujui.
Optimalisasi potensi 76 tempat wisata baru di Jawa Barat ini, lanjut Dedi Taufik, adalah salah satu strategi Pemprov Jabar untuk melakukan pemulihan ekonomi di tengah pandemi COVID-19 dengan tetap mengedepankan aspek kesehatan di sektor pariwisata.
“Karena memang sektor pariwisata ini merasakan sekali dampak dari pandemi COVID-19. Untuk itu dalam tourism investment summit yang dikemas di WJIS 2020 ini, menawarkan potensi-potensi di wilayah Jawa Barat untuk bisa dikembangkan,” kata dia.
Pentingnya pertemuan bisnis di WIJS 2020 ini, karena untuk mengangkat sebuah potensi wisata baru tidak bisa hanya mengandalkan dari anggaran pemerintah daerah atau pemerintah pusat.
Apalagi, anggaran pemerintah daerah dan pusat sekarang tengah dialihkan untuk penanggulangan COVID-19.
“Kalau mengandalkan APBN atau ABPD tidak akan selesai dalam membangun pariwisata. Terlebih kita (Disparbud Jabar) re-focusing anggaran hampir Rp6 triliun untuk langkah emergency kesehatan COVID-19,” kata dia.
Oleh karena itu Disparbud Jawa Barat menyambut baik dilakukan MoU antara PTPN VIII dengan BUMD Jabar yakni PT. Jasa dan Kepariwisataan Jabar (Perseroda) atau Jaswita Jabar, di hari kedua WJIS terkait pengembangan tempat wisata baru.