Tarik Turis Asing, Lapangan Golf Indonesia akan Disertifikasi
“Saya minta seluruh lapangan golf bertanggung jawab dalam menjalankan operasional. Perhatikan keseimbangan antara pendapatan, protokol kesehatan, dan etika penyelenggaraan kegiatan golf,” ungkap Anthony.
Sertifikasi tersebut dilakukan melalui kerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ( Kemenparekraf).
Anthony mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan sosialisasi di Bogor dan Bali dalam waktu dekat sebelum melakukan sertifikasi.
“Pasti ada sosialisasi, pemberian buku panduan. Pelajari. Toh intinya adalah perbaikan kepada semua lapangan golf, jadi bukan untuk mempersulit,” imbuh dia.
Terdampak pandemi Covid-19
Pandemi Covid-19 memang memengaruhi bisnis wisata golf secara keseluruhan. Imbauan penutupan lapangan golf membuat sejumlah pengelola juga menutup restoran dan hanya melayani takeaway.
Padahal,restoran merupakan sumber pemasukan kedua setelah lapangan golf. Ditutupnya fasilitas bermain golf membuat sejumlah pengelola tidak menerima turnamen dari luar negeri.
Kendati pendapatan menurut, terdapat satu hal positif dalam wisata golf, yakni jumlah pemain golf lokal mulai meningkat.
Meski begitu, Anthony mengimbau para pengelola lapangan golf yang akan mengakomodasi para pemain tersebut untuk memperhatikan dan menerapkan protokol kesehatan dengan sangat baik.
“Solusinya, ikuti arahan dan aturan yang ditetapkan pemerintah Indonesia. Lakukan sejumlah adaptasi di setiap aspek perusahaan. Pastikan cadangan keuangan cukup untuk 1-2 tahun ke depan,” ujarnya. (kom/adh)