PHRI Protes, Pemerintah Dinilai Tidak Peka Kondisi Pengusaha Restoran
Utang kepada pihak ketiga atau vendor banyak yang tidak mampu dibayar karena terpuruk pandemi covid-19.
Kebijakan larangan makan di tempat atau dine-in yang diterapkan selama masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) ketat, membuat pengusaha restoran harus memutar otak agar bisnisnya bisa tetap jalan.
Namun, banyak juga yang memutuskan memangkas biaya operasional dengan menutup permanen gerai-gerainya.
“Cari uang dulu. Cari partner baru dan macam-macam. Karena utangnya dengan supplier belum selesai, dia selesaikan. Kalau buka dulu, tapi nggak punya uang buat bayar supplier. Supplier minta bayar dulu dong. Kalau nggak, ya supplier nggak mau supply lagi,” papar Arifin.
Selama ini, untuk menghasilkan produk masakan dan disajikan lagi kepada konsumen, pengusaha restoran mendapatkan bahan baku seperti sayuran, daging dan bahan baku lain dari pihak ketiga atau vendor.
Sayangnya, semua rencana tidak berjalan dengan sempurna. Emil mengakui banyak restoran yang menyiapkan bahan baku lebih ketika era new normal sudah digaungkan pemerintah.