Pemerintah Tingkatkan Digitalisasi Pemasaran Produk Ekraf

Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pariwisata sendiri dijadwalkan akan berlangsung pada 14-15 Oktober 2020 di Bali, untuk mengkonsolidasikan stakeholder, Kementerian/Lembaga, serta pelaku parekraf dalam mempercepat atau mengakselerasi pemulihan sektor parekraf.

Pertemuan itu diharapkan menjadi wadah koordinasi dan sinkronisasi strategi, program serta kegiatan seluruh stakeholder dalam rangka menghasilkan kebijakan yang bisa mempercepat akselerasi, reaktivasi dan pemulihan sektor parekraf.

“Caranya bisa dengan menyinergikan model bisnis dengan K/L dan stakeholder untuk mendapatkan skema stimulus yang tepat di bidang parekraf,” ujarnya.

Giri menjelaskan, dalam rangka menindaklanjuti arahan Presiden Jokowi agar memanfaatkan momentum pandemi COVID-19 untuk bangkit, maka Kemenparekraf memanfaatkan fase pandemi ini untuk memperbaiki supply and demand melalui enam langkah di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

“Yang pertama, mempersiapkan destinasi wisata, kedua membangun infrastruktur konektivitas yang kompetitif dengan negara-negara lain. Ketiga, implementasi dan monitoring penerapan protokol CHSE di daerah. Keempat menciptakan dan membangun daya tarik wisata. Kelima, meningkatkan kualitas SDM parekraf dan yang keenam, meningkatkan kuantitas, dan kualitas produk ekraf,” ujarnya.

Ketua Panitia Rakornas 2020 Frans Teguh menjelaskan Kemenparekraf menyiapkan berbagai strategi penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional (PEN) di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Tanah Air.

“PEN ini sejak diluncurkan sangat dinamis, hingga saat ini masih berubah. Untuk itu butuh peran dari seluruh stakeholder dan berbagai K/L untuk mempercepat recovery di sektor pariwisata,” ujarnya. (*/adh)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya