Malaysia Tunda Kerjasama Pariwisata Karena Covid-19 di Indonesia Tinggi
Melihat hal tersebut, Nancy menuturkan bahwa Malaysia tentu menikmati hubungan baik yang terjalin dengan Indonesia di bidang pariwisata. Nancy menuturkan pihaknya memiliki dua perwakilan badan pariwisata di Indonesia.
“Penempatan dua pejabat pariwisata Malaysia di Indonesia, satu di Jakarta dan satu di Medan, menunjukkan pentingnya pasar Indonesia bagi industri pariwisata kami,” tuturnya.
Ada beberapa rencana dari pihak Malaysia untuk mempromosikan pariwisata Malaysia untuk wisatawan asing, yaitu melalui kedatangan dari pasar dengan penerbangan jarak dekat (short houl) seperti negara-negara ASEAN, serta pariwisata lintas perbatasan (cross border).
Nancy juga berharap adanya kerja sama antara Malaysia dan Indonesia untuk menciptakan travel bubble.
“Jadi, kami berharap Malaysia dan Indonesia akan memulai travel bubble,” imbuhnya.
Gelembung ini akan memudahkan penduduk yang tinggal di dalamnya melakukan perjalanan secara bebas dan menghindari kewajiban karantina mandiri.
Namun, lanjut Nancy, implementasi travel bubble antara Malaysia dan Indonesia bergantung pada pembahasan bilateral dengan mempertimbangkan beberapa aspek.
Adapun aspek yang dimaksud adalah kesehatan, imigrasi, pelacakan data, dan pemantauan yang dilakukan oleh lembaga-lembaga terkait di masing-masing negara.
Senada dengan hal tersebut, Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Nia Niscaya, dalam kesempatan yang sama, mengatakan bahwa negara-negara tetangga bisa dijadikan sebagai peluang dalam memulai kembali pariwisata internasional melalui travel bubble. (adh)