Kadin Rayu Amerika Berinvestasi Setelah Omnibus Law Ditandatangan Presiden

Dalam kesempatan yang sama, Adam mengungkap pihaknya akan melakukan investasi yang lebih terbuka ke berbagai sektor.

Sektor yang menjadi fokus pemerintah AS adalah layanan kesehatan, usaha mikro kecil menengah (UMKM), renewable energy (energi baru terbarukan/EBT) dan di bidang TIK seperti startup dan 5G.

“Saya pikir per sektor akan lebih terbuka. Pada akhirnya yang penting adalah bagaimana apa yang bisa ciptakan pekerjaan dan apa yang meningkatkan capital income,” tutur Adam.

Di sisi lain, Kimberly mengatakan DFC adalah lembaga baru AS sebagai otoritas untuk mencari mitra dan sekutu di seluruh dunia untuk menentukan standar pembangunan yang tinggi di tengah persaingan antara AS dengan China.

Kimberly mengatakan DFC dan Exim diberikan mandat oleh kongres untuk menyamakan tarif dan kondisi lain dengan yang telah ditawarkan pemerintah China ke Indonesia. Exim dibekali dengan dana peminjaman ekspor sekitar US$27 miliar.

“Kongres telah memberikan fleksibilitas baru ini dan begitu banyak sehingga mereka ingin kami menghabiskan setidaknya US$27 miliar dari US$135 miliar,” ujar Kimberly.

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya