Angkutan Anjlok Hingga 70 persen, Garuda Pilih Efesiensi Besar-Besaran

Emiten berkode saham GIAA telah membukukan kerugian sebesar US$ 728 juta dan penurunan yang cukup dalam pada saldo ekuitas yang bernilai negatif US$ 80 juta.

Maskapai dengan jenis layanan penuh tersebut akan menerbitkan Obligasi Wajib Konversi (OWK) untuk perbaikan posisi keuangan.

Penerbitan OWK akan dilakukan dengan denominasi nilai maksimum senilai Rp8,5 triliun. OWK berjangka waktu 7 (tujuh) tahun sejak tanggal penerbitan OWK yang akan dikonversi menjadi Saham Baru seri B pada akhir periode OWK yang jumlahnya akan ditentukan dengan membagi nilai prinsipal OWK yang terutang pada tanggal konversi OWK dengan harga konversi.

GIAA juga telah mengkonfirmasi adanya penyelesaian lebih awal masa kontrak kerja kepada 700 karyawannya yang berstatus tenaga kerja kontrak.

Kebijakan tersebut mulai berlaku tanggal 1 November 2020 kepada sedikitnya 700 karyawan berstatus tenaga kerja kontrak yang sejak Mei 2020 lalu telah menjalani kebijakan unpaid leave.

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya