Ridwan Kamil Di HUT Kota Bandung, Siap Menjadi Wadah Investor China
“Program berkebun di rumah atau urban farming menjadi sebuah urgensi. Umumnya di Jabar kita akan mengonversi lahan-lahan menganggur (agar) menjadi ketahanan pangan yang berbasis 4.0,” ujar Wali Kota Bandung periode 2013-2018 ini.
Ekonomi yang ketiga yaitu center of exellence (pusat keunggulan) bidang kesehatan, khususnya di Kota Bandung.
Kang Emil mengatakan, saat ini alat-alat perang melawan pandemi COVID-19 diproduksi di Kota Bandung, mulai dari ventilator, rapid test kit, reagen PCR, Alat Pelindung Diri, hingga menjadi lokasi uji klinis fase 3 vaksin COVID-19 yang tengah berlangsung.
“Kota Bandung sebenarnya memiliki semua kapasitas untuk memproduksi alat-alat kesehatan yang selama ini terabaikan. Mari semangat (mendorong) industri-industri di Kota Bandung agar tidak mengandalkan (produk) dari daerah lain,” kata Kang Emil.
Selain itu, ia menilai bahwa Kota Bandung memiliki Sumber Daya Manusia yang siap merespons ekonomi digital. Peluang ini harus dijadikan strategi baru dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang tahan terhadap disrupsi selain pangan, yaitu kesehatan dan ekonomi digital.
“Kalau ketiganya (pangan, kesehatan, dan ekonomi digital) bisa Bandung kuasai, suatu hari jika terjadi lagi disrupsi, maka kita sudah siap,” ujarnya.
Keempat, yaitu ekonomi sustainable energy (energi berkelanjutan) untuk pemenuhan kebutuhan tanpa mengurangi kualitas produk, contohnya penggunaan mobil listrik.