Lada Muntok Masih Menjadi Andalan “Tambang Emas” Belitung
Sejak saat itu, Isyak menuturkan bahwa hingga kini lada ditanam secara masif oleh masyarakat setempat.
Lada Belitung sudah terkenal sejak dulu. Bahkan, lada Belitung sampai masuk dalam sebuah catatatn dalam buku Tijdschrift voor nijverheid en landbouw in Nederlandsch-Indie yang diterbitkan pada 1874.
“Ada banyak tanah di Belitung yang budidaya lada dapat didorong seperti gambir. Belitung punya potensi yang sangat besar dari sisi ladanya,” kata Isyak.
Harga lada anjlok dan inovasi hasil panen
Sebagian besar masyarakat Belitung masih hidup dengan berkebun dari tanaman lada. Namun, Isyak menuturkan bahwa pihaknya tidak sanggup mendongkrak harga lada.
“Harga lada sekarang jatuh di titik terendah Rp 45.000 – Rp 50.000 per kilo. Padahal piperin kita yang terbaik,” ujar Isyak.
Isyak mengungkapkan, hal tersebut membuat para petani lada di Belitung terpuruk. Pemprov Babel dan Pemkab Belitung pun bekerjasama menangani hal tersebut.
Selain dijual sebagai barang mentah, hasil panen lada para petani juga dikembangkan menjadi produk yang memiliki nilai tinggi.
“Salah satunya KINGs PEPPER. Dikembang anak-anak muda Belitung. Mereka buat ini racikan sehat rempah asli Belitung. Isinya murni lada dan lain-lain,” ungkap Isyak.
Tujuan produk tersebut adalah untuk meningkatkan imunitas tubuh. Dalam waktu dekat, produk tersebut akan diluncurkan.
Jika diterima baik oleh masyarakat dan permintaan pasar banyak, hal ini akan menguntungkan para petani lada di Belitung.
Oleh-oleh berbahan dasar lada milik Pepper Secret yang bisa dibeli di Belitung atau secara online.
kendati saat ini lada masih ada yang dijual dalam bentuk mentah, namun Isyak menuturkan bahwa mereka mengemasnya dengan unik.