Kang Emil Minta Masyarakat Jabar Pelajari Budaya Tangguh Bencana
“Ketiga, kami mencoba merancang infrastruktur yang tahan bencana, dimulai (contohnya) dari kawasan yang berpotensi tsunami, nantinya akan didesain berbeda dengan infrastruktur yang rawan banjir di perkotaan,” kata Kang Emil.
Keempat, lanjutnya, menciptakan karakater tangguh bencana melalui kinerja lembaga pemerintahan dalam mengambil kebijakan, termasuk contohnya terkait pandemi COVID-19 yang saat ini terjadi.
“Kami belajar bahwa regulasi dan kebijakan harus menyesuaikan dengan jenis bencana, mulai dari bencana alam, bencana kesehatan, hingga bencana buatan manusia,” ucap Kang Emil.
Kelima, membuat lingkungan tempat tinggal yang memiliki konsep berkelanjutan dengan memperhatikan faktor penting 3P yaitu planet, people, dan profit.
“Jadi ada keseimbangan ekonomi, lingkungan, dan keadilan sosial. Itulah yang kami sebut ekologi ketahanan,” tutur Kang Emil.