Akses Tol Ke Bandara Kertajati Beroperasi November 2021

Groundbreaking tersebut turut dihadiri oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Bupati Majalengka Karna Sobahi, Direktur Utama PT Astra Infra Djap Tet Fa, Direktur Utama PTPP Novel Arsyad, Direktur Operasi II PTPP M. Toha Fauzi, SVP Divisi Infrastruktur 1 Bandung Sasmitoharjo, dan SVP Corporate Secretary Yuyus Juarsa.

Pelaksanaan groundbreaking tersebut diselenggarakan dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat.

Sementara itu, Group CEO Astra Infra Djap Tet Fa menyebutkan pembangunan tol akses Kertajati yang menghubungkan langsung Tol Cipali menuju BIJB Kertajati akan semakin mempermudah konektivitas yang tentunya akan memberikan dampak perekonomian bagi masyarakat daerah sekitar.

“Pembangunan tol akses Kertajati ini juga akan melengkapi keberadaan BIJB Kertajati. Kontribusi Astra Infra dama pembangunan tol akses ini menjadi kebanggaan tersendiri dan menjadi perwujudan filosofi Astra, yaitu menjadi milik yang bermanfaat bagi Indonesia,” jelasnya.

Proyek pembangunan tol ini dilakukan oleh Project Management Consultant Astra Infra Solutions beserta kontraktor pelaksana PT Acset Indonusa Tbk dan PT Pembangunan Perumahan Tbk, dengan konsultan supervisi PT Mitrapacific Consulindo International dan konsultan pengendalian mutu independen PT Eskapindo Matra.

Jalan tol akses menuju BIJB Kertajati yang terkoneksi dengan Jalan Tol Cikopo-Palimanan yang dimulai dari KM 158+700 dengan panjang jalan sekitar 3,7 kilometer, dengan lebar lajur 3,6 meter yang memiliki jumlah empat lajur untuk dua arah.

Presiden Direktur PT Lintas Marga Sedaya (Astra Tol Cipali) menambahkan pembangunan jalan tol akses BIJB Kertajati ini diprediksi akan rampung selama 12 bulan sehingga akan mulai beroperasi bulan November 2021.

“Namun, diharapkan pada bulan Juli 2021 dapat digunakan untuk uji coba fungsi dan laik operasi oleh Kementerian PUPR untuk keberangkatan jemaah haji Provinsi Jawa Barat yang berpusat di BIJB Kertajati,” katanya.

Dalam sisi pendanaan, penambahan lingkup ini menelan biaya investasi sebesar Rp 692 miliar. Sumbernya berasal dari kredit sindikasi yang dipimpin oleh PT Bank Central Asia Tbk dengan anggota PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero), PT Bank Panin Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Indonesia Infrastructure Finance, BPD Jabar dan Banten, Bank DKI dan Bank ICBC Indonesia. (*/adh)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya