Virtual Hotel Hadir Karena Banyak Penginapan Perlu Merek Untuk Bernaung
Virtual Hotel Operator (VHO) sendiri merupakan platform online yang bekerjasama dengan penginapan sekaligus menghubungkan properti mereka dengan konsumen.
Konsep tersebut menurut Widiastuti dan Susilowardhani dalam Virtual Hotel Operator: Is It Disruption For Hotel Industry (2016: 203) mulai masuk ke Indonesia ditandai dengan munculnya beberapa operator seperti Nidia Rooms, Airy Rooms, RedDoorz dan lainnya.
Untuk segi bangunannya, jelas bangunan hotel virtual sama saja seperti hotel biasa. Perbedaan dari hotel virtual dengan hotel konvensional hanya terletak pada sisi manajemen pemasarannya.
Dan, keberadaan hotel virtual juga diakui masih eksis hingga sekarang. Vice President of Operations RedDoorz Adil Ali Mubarak sebagaimana dikutip Kompas belum lama ini membeberkan alasan, mengapa virtual hotel tetap menjadi andalan pengelola hotel.
Menurutnya, VHO menawarkan penginapan dengan kualitas setara hotel bintang 4 dan 5. Lanjutnya, VHO mampu melihat peluang kekosongan di pasar hotel, salah satunya minimnya standar kualitas.
“Terlebih harga penjualan kamar terkadang kurang jelas. Harga dan kualitas tidak konsisten. Kami (pelaku VHO) melihat hal tersebut sebagai sebuah peluang untuk membantu mereka (hotel dengan standar kualitas minim),” kata Adil di Ecology Bistro & Lounge, Jakarta.
Ciri khas hotel virtual, dilihat dari adanya tambahan nama operator pada nama hotel.
Kelebihan lain, tamu atau wisatawan dapat membedakan mana hotel virtual dan hotel konvensional. Jika melakukan pemesanan melalui VHO, maka akan terlihat bagaimana nama hotel tersebut, selalu diiringi identitas nama VHO-nya.