Kemenpar Gelar BISA dan GPM Di Sejumlah Destinasi
GPM adalah sebuah gerakan kampanye publik untuk mengubah perilaku masyarakat untuk memakai masker.
Salah satu tolok ukur keberhasilannya adalah adanya perubahan perilaku masyarakat yang merasa sangat malu jika keluar rumah tanpa pakai masker.
Gerakan ini diinisiasi oleh sejumlah tokoh masyarakat, tokoh agama, jurnalis senior, tokoh perempuan, dan para profesional.
Diantaranya Sigit Pramono, K.H. Mustofa Bisri, Goenawan Mohamad, Adi Harsono, Agus Martowardojo, Peter Gontha, Ustaz Yusuf Mansur, Romo Mudji Sutrisno, dan lainnya.
“GPM mengedukasi masyarakat untuk memakai masker dengan cara yang benar. Terbukti dengan pemakaian yang benar, akan menurunkan risiko tertular dan menularkan virus COVID-19 hingga 75 persen,” taambah Sigit.
GPM adalah murni sebuah gerakan dari masyarakat, oleh masyarakat, dan untuk masyarakat yang terkena dampak krisis akibat pandemi COVID-19. Gerakan yang terbuka untuk siapapun dengan latar belakang apapun juga boleh bergabung.
GPM dipilih menjadi salah satu program sinergi karena memakai masker adalah sebuah upaya minimal yang harus dilakukan masyarakat untuk mencegah penularan virus COVID-19. Khususnya memasuki masa adaptasi kebiasaan baru.
“Dengan membolehkan masyarakat melakukan aktivitas ekonomi, sosial, dan budaya di luar rumah tetapi wajib pakai masker, akan membuat perekonomian dan kehidupan masyarakat bangkit kembali,” terangnya.
GPM telah diterapkan dalam berbagai kegiatan sejak Juni 2020, diantaranya dalam bentuk kegiatan kampanye publik, edukasi masyarakat, dan sosialisasi program Gerakan Pakai Masker (yang mencakup juga Jaga Jarak dan Cuci Tangan) atau program sosial lainnya, baik dilakukan sendiri maupun dengan kerja sama dengan pihak lain.
Diantaranya melakukan penyuluhan kepada para pedagang pasar di 9.200 pasar tradisional seluruh Indonesia. Dimulai di 277 pasar di kawasan Jabodetabek.