Di Festival Merah Putih, Alumni Covid-19 Ini Ajak Perang Melawan Pandemi

“Di sinilah konteks FMP yang sangat relevan. Saya melihat kesungguhan dari panitia yang telah menyesuaikan secara teknis seluruh rangkaian FMP menjadi kegiatan yang berpedoman kepada protokol kesehatan. Semua menyesuaikan diselenggarakan dengan tetap memelihara semangat tetapi aman secara kesehatan,” tambah Bima.

Sebagai “alumni Covid-19”, Bima juga mengapresiasi pengorbanan para panitia yang begitu semangat dalam mempersiapkan segala sesuatunya tanpa melihat latar belakang politik dan mementingkan kebersamaan.

“Musuh kita adalah orang-orang yang hari ini memanfaatkan pertarungan hanya untuk kepentingan mereka. Musuh kita hari ini adalah orang-orang yang justru melihat politik sebagai panglima daripada kebersamaan sebagai kebutuhan. Musuh kita adalah orang-orang yang percaya teori konspirasi, percaya bahwa ada agenda terselubung ketimbang memandang ini sebagai ujian keimanan dan ujian kebersamaan bagi kita semua,” ujar Bima.

Bima Arya berharap, dengan dikibarkannya bendera merah putih di seluruh penjuru Bogor Raya, muncul kesadaran dari warga bahwa momentum ini adalah perang yang harus dimenangkan bersama.

Saya yakin tinggal tunggu saatnya kita akan betul-betul menenangkan pertarungan melawan orang-orang yang hari ini tidak sadar bahwa bahaya selalu mengancam, menyadarkan saudara-saudara kita bahwa protokol kesehatan diperlukan, menyadarkan kepada semua bahwa saat ini tolong menolong, saling mendorong, saling mendoakan, saling membantu adalah kunci kemenangan pertarungan kita,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Panitia FMP 2020 Darwin Darmawan mengatakan FMP 2020 mengusung tema ‘Gotong Royong Membangun Negeri’.

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya