Kemenparekraf Perkuat Pasar Wisata Thailand dan Indochina Ditengah Pandemi
“Data tersebut menunjukkan tantangan yang harus kita hadapi. Pola permintaan wisatawan berubah akibat pandemi COVID-19. Wisatawan akan mengutamakan kesehatan dan keselamatan selama berwisata,” ungkapnya.
Oleh karena itu, Kemenparekraf melakukan berbagai upaya, mulai dari upaya internal maupun eksternal.
“Salah satu upaya eksternal yang kami lakukan adalah promosi mengenai kampanye InDOnesia CARE (I DO CARE) yang lebih memfokuskan kepada protokol Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, dan Kelestarian Lingkungan (CHSE) di masing-masing destinasi, misalnya di Yogyakarta,” papar Vinsesius.
Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya dipilih karena merupakan destinasi wisata favorit wisatawan mancanegara asal Thailand dan Indocina serta memilih Yogyakarta karena kemiripan kebudayaan, makanan, dan kesamaan kepercayaan yang dianut oleh masyarakat Thailand dan Indochina.
Seminar daring internasional ini menghadirkan dua narasumber yaitu, Direktur Pemasaran dan Pelayanan PT. Taman Wisata Candi Hetty Herawati dan Manajer Operasional Miramar Service Thailand Prinya Patharaphum.
Direktur Pemasaran dan Pelayanan PT. Taman Wisata Candi, Hetty Herawati, menjelaskan bahwa Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko telah melakukan berbagai kesiapan dalam melaksanakan protokol kesehatan di era normal baru.
isawatan yang hendak memasuki kawasan destinasi wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko akan dicek suhu tubuhnya, diwajibkan menggunakan masker, mencuci tangan, melakukan physcal distancing, serta membeli tiket secara online.
“Kami telah melakukan pembaruan secara keseluruhan di area Taman Wisata Candi dengan menerapkan standar protokol kesehatan dan kami siap untuk menyambut wisatawan yang akan datang. Karena kesehatan dan keselamatan wisatawan merupakan prioritas kami,” kata Hetty.
Manajer Operasional Miramar Service Thailand, Prinya Patharaphum, menegaskan bahwa Candi Borobudur dan Prambanan juga menjadi salah satu desitinasi wisata utama bagi wisatawan Thailand.
Hal ini penting bagi pihak pengelola distinasi wisata tersebut untuk mempersiapkan protokol kesehatan di masa adaptasi kebiasaan baru ini.
“Selain mengunjungi Candi Borobudur dan Prambanan, wisatawan Thailand juga akan menyasar tempat kuliner dan tempat perbelanjaan daerah setempat seperti jalan Malioboro, maka sebaiknya sektor-sektor tersebut juga ikut mempersiapkan diri menyambut wisatawan domestik maupun mancanegara, khususnya wisatawan dari Thailand,” ujar Prinya.
(adh)