Kemenparekraf Berencana Buka Koridor Pariwisata Untuk 4 Negara
Selain itu, pertimbangan lainnya adalah aspek bisnis lantaran keempat negara banyak berinvestasi di Indonesia.
Ia menjelaskan dalam waktu dekat kemungkinan hanya para pebisnis saja yang masih akan bepergian. Oleh karena itu, travel bubble bisa dibuka dengan tetap mengutamakan protokol kesehatan yang ketat.
“Namun tidak tertutup untuk wisatawan. Nanti lokomotifnya adalah pengusaha yang datang ke Indonesia. Setelah pengusaha mulai datang, secara alamiah akan mendorong wisatawan untuk berkunjung,” jelasnya.
Odo menuturkan kriteria soal koridor pariwisata itu tengah dibahas Kementerian Luar Negeri untuk kemudian dibahas dengan beberapa negara.
Nantinya akan ada proses perundingan untuk menyepakati kriteria yang ditetapkan Indonesia sesuai dengan kriteria negara-negara tujuan koridor pariwisata.
“Setelah ada kesepakatan tersebut, dua-empat minggu kemudian kita sudah mulai bisa membuka travel bubble ini. Memang sudah ada banyak permintaan untuk membuka kembali jalur-jalur tertentu,” terangnya.
Namun, untuk membuka travel bubble, ada beberapa aspek yang perlu jadi sorotan yaitu soal kesehatan, keamanan juga kesiapan teknisnya.
Odo menambahkan pihaknya belum bisa memastikan kapan travel bubble bisa dibuka. Pasalnya, hal itu tergantung situasi di masing daerah, utamanya yang jadi destinasi utama, dalam penanganan Covid-19.
(adh/ant)