Dicari, Monyet Per Ekor Rp 200 Juta Untuk Uji Klinis Vaksin Corona
Dikejar Deadline
Yisheng telah menghabiskan sekitar 3 juta dollar AS (Rp 42,7 miliar) untuk penelitian vaksinnya sejauh ini, dengan rencana memulai produksi dalam beberapa bulan ke depan, dan menyediakannya untuk umum tahun ini.
“Ini lebih mahal dari vaksin-vaksin lainnya,” kata Shao sembari menambahkan ada kekurangan sumber daya dan bahan penelitian.
“Kami benar-benar berpacu dengan waktu.”
Yisheng berencana menghabiskan 180 juta dollar AS (Rp 2,5 triliun) lagi untuk uji klinis setelah uji coba ke hewan.
“Kami dapat memiliki 10 jalur produksi dan menghasilkan 500 juta dosis per tahun,” lanjut Zhang.
Dengan terlalu sedikit infeksi di China untuk menguji vaksin ke manusia, Yisheng berencana mengajukan uji klinis di AS, Eropa, Singapura, dan Australia bekerja sama dengan sebuah perusahaan di Negeri “Paman Sam”.
Sebanyak 13 uji klinis vaksin virus corona sedang dilakukan di seluruh dunia, lima di antaranya di China.
Zhang berkata, lab lainnya mungkin akan memproduksi vaksin lebih cepat dari mereka, tapi adu cepat itu bukan prioritasnya.
“Ini tentang siapa yang dapat menghasilkan kuantitas. Siapa yang bisa mendapatkan hasil lebih baik dan membuat produk berkualitas tinggi dan efektif,” katanya.
“Ini yang terpenting. Menjadi yang pertama bukan segalanya.”
(adh/kom)