Akibat Pandemi Corona Kota Bogor Kehilangan Potensi Pajak Pariwisata Ratusan Miliar
Diantara upaya untuk mendorong ke arah tersebut,Bima Arya, berharap beberapa proyek besar pariwisata bantuan dari Provinsi Jawa Barat bisa terealisasi.
Proyek-proyek yang segarusnya diterima tahun ini dan dilakukan penundaan diantaranya adalah; rehabilitasi alun-alun Kota Bogor sebesar Rp 15 miliar,Penataan Kawasan Suryakencana (Surken) Rp 30 miliar, Eduwisata Ciharacas Rp. 2 miliar.
Kemudian, DED Kawasan Batutulis Rp. 850 juta, Penataan Kawasan Situ Gede Rp. 18,5 miliar dan Bogor Creative Hub Rp. 14 miliar.
“Proyek-proyek itulah yang seharusnya diturunkan tahun ini dan akhirnya batal karena Covid. Saya sendiri sudah melobi ke Bappeda Jawa Barat bahkan langsung ke Pak Gubernur Ridwan Kamil agar jangan dibatalkan,” tegas Bima.
Pertimbangannya proyek tersebut, menurut Bima, merupakan recovery dalam pemulihan ekonomi untuk tahun depan.
“Tapi, mau bagaimana lagi. Ya sudah, the show must go on,” tandasnya.
Pada tahun ini sendiri, Kota Bogor sudah mempersiapkan berbagai event tahunan seperti Festival Merah Putih, Festival Helaran, dan Bogor Festival Cap Go Meh-yang selalu didatangi ribuan wisatawan.
“Semua itu tidak akan terjadi tahun ini,” kata Bima.
Sementara itu Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Bogor dr Yuno Abeta Lahay juga mengakui pandemi Covid-19 mengakibatkan okupansi hotel turun dratis mulai akhir Maret hingga awal Juni.
“Namun, saat ini secara perlahan sudah mulai menunjukan peningkatan. Memang angka-nya belum signifikan, tetapi sinyal menuju pemulihan mulai terlihat,” katanya.
(adh)