Mempersiapkan Industri Pariwisata Pasca COVID-19
5. Redesign kapasitas
Hal ini sering dengan dukungan perwujudan quality tourism, bahwa kedepannya perhelatan besar akan memperhatikan social distancing walaupun tidak mesti berjarak 1 meter. Kapasitas ballroom, restaurant dan lobby perlu diperhatikan agar tidak terlalu mepet dalam penempatan peserta (seating allocation), bahwa perlu adanya “space” bukan hanya untuk mengantisipasi “penularan virus” kedepannya, namun sebagai ruang gerak dan sirkulasi udara juga.
6. Green environment and sunny places
Ruang terbuka hijau akan kembali bangkit dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan kenyamanan manusia, ditambah lagi dengan akses sinar matahari yang cukup akan menciptakan suasana yang sehat dan segar . Gedung-gedung besar yang tertutup dan air conditioned termasuk hotel building perlu penambahan open space untuk sirkulasi udara dan pencahayaan.
7. Teknologi Mutakhir
Virus dan bakteri diharapkan dapat diminimalisir dengan pemanfaatan teknologi yang approppriate dengan kebutuhan gedung seperti AC, portable sprayer pot, sensory system dan sebagainya.
Kedepannya sepertinya perusahaan-perusahaan elektronik dapat mengembangkan produknya dengan tambahan orientasi kesehatan misalnya AC yang dilengkapi sistem filterisasi virus dalam udara, open gate system lobby hotel dengan sensor infrared yang dapat mendeteksi adanya virus, sistem pengharum ruangan otomatis yang dikombinasikan dengan disinfektan dan sebagainya. Tidak ada yang tidak mungkin, teknologi pasti bergerak.. bersiaplah untuk tambahan investasi yang harus dilakukan untuk hal ini.
Secara internal baik kewilayahan maupun organisasi, budaya hidup bersih dapat ditingkatkan levelnya pada pola hidup sehat .
Penggunaan masker akan menjadi sebagai kebutuhan sehari-hari walaupun pada masa pasca pandemi. Karena masker bukan hanya untuk menangkal virus tapi juga debu dan polusi udara yang memang selalu ada di sekitar kita.
(*)