Garuda Indonesia Tak Setuju Crew Kabin Menggunakan APD
Rapid test ini diikuti 87 Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi penumpang Garuda Indonesia GA 831 yang berasal dari Singapura. (Dok Relawan Indonesia Bersatu Lawan Covid-19)
“Kami tetap fokus pada kesehatan penumpang, itu yang harus ada, sehingga tidak boleh satupun penumpang yang merasa terancam kesehatannya,” jelasnya.
Selain persoalan APD di pesawat, Irfan juga menyebut soal pembatasan jumlah penumpang untuk keamanan.
Menurutnya hal tersebut tidak disukai oleh penumpang. Ia mencontohkan kebijakan pisah bangku, apabila dilakukan dalam jangka waktu lama akan menyulitkan bagi penumpang berkeluarga.
Ia pun juga menyoroti bahwa kebijakan tersebut dapat berdampak pada tarif tiket pesawat.
“Tapi saya rasa kenaikan tarif hingga dua kali lipat sangat tidak mungkin,” tekannya.