Traveler Menanti Kepastian Tour de France
Sementara menjaga agar Tour tetap digelar sesuai jadwal itu tak akan memungkinkan menyusul pengumuman presiden Emamanuel Macron pada Senin yang melarang pergelaran ajang publik dengan jumlah pengikut yang besar hingga pertengahan Juli.
Prancis telah menerapkan lockdown sejak 17 Maret, dan sekira 15.000 orang meninggal dunia karena virus corona di negara itu.
Ketika Tour digelar, tak kurang dari 12 juta orang menonton, memadati rute yang dilewati para pebalap selama tiga pekan di musim panas itu.
“Gampangnya seperti ini. Jika Tour tidak digelar, tim-tim bisa hilang, para pebalap dan staf akan menganggur,” kata kepala tim Groupama-FDJ Marc Madiot.
Bujet tim asal Prancis itu diperkirakan mencapai 20 juta euro (sekira 343 miliar rupiah) per tahun dan dibiayai oleh perusahaan lotre dan asuransi negara.
Penyelenggara Tour de France Amaury Sport Organisation (ASO) menyediakan hadiah total uang senilai 2,3 juta euro (hampir 40 miliar rupiah) di edisi 2019 yang dimenangi oleh pebalap tim Ineos Egan Bernal asal Kolombia yang merebut 500.000 euro.
Pihak sponsor pun berlomba-lomba untuk menggelontorkan uang agar mendapat eksposur ketika balapan itu disiarkan di televisi secara global, bahkan tim-tim kecil yang terlibat breakaway di balapan pun mendapat sorotan.