Sri Mulyani: Rupiah Bisa Tembus di Angka Rp.20.000

Menurut Ani-sapaan akrab Sri Mulyani, konsumsi rumah tangga menurun menjadi 3,2 persen hingga 1,6 persen. Sementara, konsumsi pemerintah sedang dipertahankan tetapi memperlebar defisit.

“Awalnya kami perkirakan 6 persen, tapi jadi 1 persen atau bahkan negatif 4 persen,” jelasnya.

Ani bersama BI dan OJK mengaku sudah mempersiapkan skenario dari yang buruk sampai yang terburuk.

Langkah ini disiapkan agar siap menghadapi berbagai kemungkinan dan implikasi sosial serta keuangan.

“Jadi beberapa langkah yang dilakukan dari diagnosa perekonomian global yang negatif adalah ancaman terhadap sektor keuangan dalam bentuk capital outflow, tekanan pasar modal, surat berharga dan ekskalasi masih tajam,” jelasnya.

Sehingga, menurut bendahara negara tersebut, untuk mencegah krisis maka pemerintah mengambil langkah WFH, jaga jarak dan meningkatkan sektor kesehatan publik.

(adh)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya