Ridwan Kamil Gagas Gerakan Nasi Bungkus,Bantu Warga Terdampak Corona

Kliknusae.com – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil  akan menggagas Gerakan Nasi Bungkus atau Gasibu. Semua pihak, mulai dari BUMD, mahasiswa, perusahaan swasta, sampai masyarakat umum, dapat ikut dalam gerakan tersebut.

Selanjutnya  akan ada dapur umum di setiap kelurahan di lima wilayah yang memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Kehadiran Gasibu dan dapur umum bertujuan untuk memastikan semua masyarakat Jabar dapat memenuhi kebutuhan pokok sehari-harinya.

Agar dua gerakan itu berjalan, Kang Emil-sapaan Ridwan Kamil meminta semua RW di Jabar, khususnya Bogor,Depok dan Bekasi, (Bodebek) melaporkan dan mendata masyarakat yang memerlukan bantuan.

“Gerakan nasi bungkus ini adalah, jika bantuan sosial yang jumlahnya 7 masih ada yang terlewat, ada orang-orang lapar di jalan di RW-RW, minimal perutnya tidak kosong. Akan ada dapur umum di kelurahan-keluruhan di lima daerah yang akan bagikan nasi bungkus kepada mereka yang kelaparan,” kata Emil, saat jumpa pers di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Minggu (12/4/20)

Ditambahkan Emil, kepada mereka yang mampu menyumbang makanan atau nasinya atau apa, silahkan koordinasikan dengan RW masing-masing untuk membantu mereka yang mungkin tidak termasuk atau terlewatkan oleh bantuan formal dari pemerintah.

“Jadi, Jawa Barat insyaallah dijamin tidak ada mereka yang berkesusahan yang tidak dibantu oleh bantuan pemerintahan baik formal maupun non formal,” imbuhnya.

Selain itu, Pemda Provinsi Jabar menerima aduan masyarakat yang membutuhkan bantuan, tapi belum terbantu, melalui aplikasi PIKOBAR (Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jabar). Hal tersebut bertujuan untuk memastikan semua masyarakat yang membutuhkan terbantu.

“Ada fitur di PIKOBAR, aplikasi di mana warga yang merasa harusnya dibantu terlewatkan sana-sini dari 7 pintu masuk, juga bisa lapor di aplikasi PIKOBAR. Nanti, aplikasi itu akan mengklarifikasi untuk membantu,” paparanya.

Intinya adalah jangan khawatir tidak boleh ada orang kelaparan kesusahan karena sistem formal.

“Maka, kita bantu dengan sistem pengaduan lewat aplikasi agar disiplin dan terukur,” kata Kang Emil.

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya