MS Hidayat: Pemerintah Harus Terukur Dalam Pemberian Stimulus Dampak Covid-19
Rugi Rp 21 Triliun
Sementara itu Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi B. Sukamdani menyebutkan industri pariwisata diklaim menanggung kerugian setidaknya US$ 1,5 miliar atau setara Rp 21 triliun sejak Januari 2020 akibat pandemi Covid-19.
Angka tersebut terdiri dari risiko kerugian akibat kehilangan pendapatan dari turis China senilai US$ 1,1 miliar dan sisanya US$ 400 juta dengan nilai kerugian dari wisatawan asal negara lain.
Ditambahkan, akibat merebaknya pandemi tersebut, tingkat hunian kamar hotel atau okupansi hotel klasifikasi bintang rata-rata hanya menembus 49,2 persen.

Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dan Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Hariyadi B. Sukamdani.Foto: Klik nusae/adhi
“Daerah-daerah tujuan pariwisata yang paling merasakan jumlah wisatawan yaitu Manado, Bali, dan Batam. Data Kemenparekraf, hingga pekan kedua April, juga mencatat sebanyak 180 destinasi dan 232 desa wisata di Indonesia ditutup.
Hariyadi, yang juga Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), juga mengatakan saat ini setidaknya 1.674 hotel dan 500 restoran di Indonesia sudah berhenti beroperasi.
Dampaknya, sebut Hariyadi, beberapa hotel sudah melakukan penawaran cuti hingga merumahkan pekerja hariannya. Adapun, pekerja kontrak dan tetap tetap diberikan waktu kerja secara bergiliran.
“Hal ini dilakukan perusahaan agar cashflow, tetap terjaga di mana saat ini perusahaan perhotelan mencoba untuk menjaga pengeluaran untuk pekerja di angka 50 persen dari periode biasanya,” katanya.
Sekadar catatan, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kunjungan wisatawan mancanegara pada Januari-Februari 2020 hanya 2,16 juta orang atau turun 11,8 persen dari periode yang sama tahun lalu. Kunjungan yang tercatat di BPS per Februari 2020 juga tercatat anjlok 28,85 persen secara tahunan.
(adh)