Ledakan Covid-19 Ancam Jepang Yang “Bandel” Lockdown
Muncul juga kekhawatiran bahwa langkah pemerintah memberi peringatan bahaya penyebaran virus ini terlambat dan virus itu sudah menginfeksi banyak orang.
Pekan lalu, warga Tokyo berkerumun dalam jumlah besar untuk menyaksikan bunga sakura yang tengah mekar. Beberapa orang terlihat mengenakan masker, tetapi banyak pula yang tidak.
Foto-foto kegiatan ini menyebar luas di media sosial dan mendapat sorotan dari media lokal dan internasional.
Hal ini lantas mendorong pemerintah penutupan beberapa taman Tokyo yang belum pernah terjadi sebelumnya selama akhir pekan.
Baca Juga: Warga Jepang Tak Lagi Membicarakan Corona
Gubernur Tokyo Yuriko Koike dan Abe lantas meminta masyarakat untuk tinggal di rumah, menghindari perjalanan, dan berlatih menjaga jarak sosial. Beberapa warga mengikuti anjuran tersebut, tetapi banyak yang tidak.
Koike dan Abe juga telah mendesak penduduk Tokyo untuk bekerja dari rumah. Saran ini diikuti oleh perusahaan-perusahaan besar Jepang seperti Honda, Toyota dan Nissan.
Namun, berdasarkan data 2019, telework tidak mungkin dilakukan untuk sekitar 80 persen perusahaan Jepang.
Hingga saat ini, masih banyak orang bepergian ke ibukota. Kereta subway tetap padat pada jam sibuk.
Meski beberapa department store besar Jepang melakukan penutupan sementara, tapi masih ada sekitar 500 lokasi Starbucks, bar, dan restoran yang tetap buka dan dipenuhi pelanggan.
(adh/cnn)