Kulineran Lagi di Ciater Yuuk, Nanti Kalau Corona Sudah Usai

“Selera pengunjung berbeda beda namun kami memerhatikan dari segmentasinya lebih banyak segmentasi oriental, arabic, food Indonesia, western dan juga Chinese. Ada  juga ada tema yang menyangkut dengan etnik seperti Sunda atau harus menonjolkan makanan khas Parahyangannya, seperti lesehan kabayan dan lesehan petani, yang ada di Camping Park,” ungkapnya.

Wagyu Steak. foto: dok sari ater

Adhi mencontohkan pengunjung dari Timur Tengah, mereka memiliki selera tersendiri sehingga pihaknya juga menyediakan kebutuhan yang sesuai keinginan mereka.

“Masing-masing punya keunggulan etnik makanan masing masing dari sisi Arabic-nya, Western, Chines, Oriental, semua ada keunggulan makanan dari aspek food etnik disini,” tambahnya.

Itu pula sebabnya, dalam 3 bulan atau paling lama 6 bulan selalu ada menu baru yang diciptakan.

“Kita juga sering membuat semacam Top Ten makanan di dunia dan itu berubah-rubah juga. Tergantung  dari sisi animonya, mana menu yang marketable, dan yang produkna bagus, itu yang kita ditonjolkan di Food And Baverages di Sari Ater Hotel & Resort ini.

(adh)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya